حمل المصلي الآن
مدونة المصلي >> Keimanan

Berlomba-lomba dalam Kebaikan (3)

Berlomba-lomba dalam Kebaikan (3)
2025‏/09‏/22
23

Sesungguhnya umur itu singkat, peluang terbatas, dan hari-hari berlalu dengan cepat. Kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah ladang untuk akhirat. Di antara nasihat terbesar yang Allah Ta’ala wasiatkan kepada hamba-hamba-Nya yang beriman adalah agar mereka bersegera dalam kebaikan dan mendahului dalam ketaatan, sehingga tidak menyia-nyiakan usia dalam kelalaian dan menunda-nunda amal.

Seorang mukmin yang jujur, jika mendengar panggilan menuju amal shalih, ia akan menyambutnya dengan segera. Ia memandangnya sebagai jalan menuju Surga dan sebab meraih ridha Allah.

Allah Ta’ala berfirman:

﴿إِنَّ الَّذِينَ هُمْ مِنْ خَشْيَةِ رَبِّهِمْ مُشْفِقُونَ (57) وَالَّذِينَ هُمْ بِآيَاتِ رَبِّهِمْ يُؤْمِنُونَ (58) وَالَّذِينَ هُمْ بِرَبِّهِمْ لَا يُشْرِكُونَ (59) وَالَّذِينَ يُؤْتُونَ مَا آتَوْا وَقُلُوبُهُمْ وَجِلَةٌ أَنَّهُمْ إِلَى رَبِّهِمْ رَاجِعُونَ (60) أُولَئِكَ يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَهُمْ لَهَا سَابِقُونَ (61)﴾

“Sesungguhnya orang-orang yang takut (taat) kepada Rabb mereka, dan orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Rabb mereka, dan orang-orang yang tidak mempersekutukan Rabb mereka, dan orang-orang yang memberikan (amal) apa yang mereka berikan sedangkan hati mereka takut karena mereka akan kembali kepada Rabb mereka. Mereka itulah orang-orang yang bersegera dalam kebaikan dan mereka yang lebih dahulu mendapatkannya.” (Surah al-Mu’minūn: 57-61)

Firman-Nya: {وَهُمْ لَهَا سَابِقُونَ}
“Telah didahului bagi mereka kebahagiaan dari Allah sebelum mereka bersegera dalam kebaikan, dan karena itu mereka pun bersegera di dalamnya.” (Tafsīr ath-Ṭabarī 17/73)

Mereka pun memperoleh kemenangan dengan surga-surga penuh kenikmatan. Allah Ta’ala berfirman:

﴿وَالسَّابِقُونَ السَّابِقُونَ (10) أُولَئِكَ الْمُقَرَّبُونَ (11)﴾

“Dan orang-orang yang paling dahulu beriman — merekalah orang-orang yang dekat (kepada Allah).” (Surah al-Wāqi‘ah: 10-11)

Orang-orang yang mendahului di dunia dalam amal shalih adalah yang mendahului pula di akhirat menuju Surga. Maka perlombaan di akhirat tergantung pada perlombaan di dunia. Balasan sejalan dengan amal. 

Allah Ta’ala berfirman:

﴿هَلْ جَزَاءُ الإِحْسَانِ إِلاَّ الإِحْسَانُ﴾

“Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula).” (Surah ar-Raḥmān: 60)

Dan Allah Ta’ala berfirman:

﴿ثُمَّ أَوْرَثْنَا الْكِتَابَ الَّذِينَ اصْطَفَيْنَا مِنْ عِبَادِنَا فَمِنْهُمْ ظَالِمٌ لِنَفْسِهِ وَمِنْهُمْ مُقْتَصِدٌ وَمِنْهُمْ سَابِقٌ بِالْخَيْرَاتِ بِإِذْنِ اللَّهِ ذَلِكَ هُوَ الْفَضْلُ الْكَبِيرُ﴾

“Kemudian Kami wariskan Kitab (Al-Qur’an) kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami; lalu di antara mereka ada yang menzalimi diri sendiri, ada yang pertengahan, dan ada pula yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. Itulah karunia yang besar.” (Surah Fāṭir: 32)

Dari Ibnu ‘Abbās رضي الله عنه: “Mereka adalah umat Muhammad ﷺ. Allah mewariskan kepada mereka setiap kitab yang Dia turunkan. Orang yang menzalimi dirinya akan diampuni, yang pertengahan akan dihisab dengan hisab yang ringan, dan yang mendahului dalam kebaikan akan masuk surga tanpa hisab.” (Tafsīr ath-Ṭabarī 19/368)

Allah Ta’ala berfirman:

﴿فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ﴾

“Maka berlomba-lombalah dalam kebaikan.” (Surah al-Baqarah: 148)

Dari Abū Hurairah رضي الله عنه berkata: Rasulullah ﷺ bersabda:

«مَنْ أَصْبَحَ مِنْكُمُ الْيَوْمَ صَائِمًا؟ قَالَ أَبُو بَكْرٍ رضي الله عنه: أَنَا. قَالَ: فَمَنْ تَبِعَ مِنْكُمُ الْيَوْمَ جَنَازَةً؟ قَالَ أَبُو بَكْرٍ رضي الله عنه: أَنَا. قَالَ: فَمَنْ أَطْعَمَ مِنْكُمُ الْيَوْمَ مِسْكِينًا؟ قَالَ أَبُو بَكْرٍ رضي الله عنه: أَنَا. قَالَ: فَمَنْ عَادَ مِنْكُمُ الْيَوْمَ مَرِيضًا؟ قَالَ أَبُو بَكْرٍ رضي الله عنه: أَنَا. فَقَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ: مَا اجْتَمَعْنَ فِي امْرِئٍ إِلَّا دَخَلَ الْجَنَّةَ».

“Siapa di antara kalian pagi ini berpuasa?” Abū Bakr رضي الله عنه berkata: “Saya.”
“Siapa di antara kalian hari ini mengiringi jenazah?” Abū Bakr رضي الله عنه berkata: “Saya.”
“Siapa di antara kalian hari ini memberi makan orang miskin?” Abū Bakr رضي الله عنه berkata: “Saya.”
“Siapa di antara kalian hari ini menjenguk orang sakit?” Abū Bakr رضي الله عنه berkata: “Saya.”
Maka Rasulullah ﷺ bersabda: “Tidaklah semua itu berkumpul pada diri seseorang kecuali ia akan masuk Surga.” (Ṣaḥīḥ Muslim 1028)

Seorang penyair berkata:

وإذا كانت النفوس كبارًا
تعبت في مرادها الأجسام

“Apabila jiwa-jiwa itu besar cita-citanya, tubuh akan lelah mengejar apa yang diinginkannya.”

Dan penyair lain berkata:

من لي بمثل سيرك المدلل
تمشي رويدًا وتجيء في الأوّل

“Siapa yang mampu seperti langkahmu yang istimewa; berjalan pelan-pelan, tetapi datang di urutan pertama.”

Aplikasi Praktis dalam Berlomba-lomba Menuju Kebaikan

Berikut adalah aplikasi-aplikasi praktis yang membantu seorang muslim menjadikan setiap nafas dan waktunya sebagai arena berlomba dalam kebaikan.

 

1 – Bersegera Menunaikan Shalat

Seorang mukmin berusaha menjaga shalat di awal waktunya, berlomba menuju shaf pertama, dan menjadikannya pusat dalam kehidupannya.

Rasulullah ﷺ bersabda:

«أَقْرَبُ مَا يَكُونُ الْعَبْدُ مِنْ رَبِّهِ وَهُوَ سَاجِدٌ فَأَكْثِرُوا الدُّعَاءَ»

“Keadaan yang paling dekat antara seorang hamba dengan Rabbnya adalah ketika ia sedang sujud, maka perbanyaklah doa.” (Shahih Muslim no. 482).

‘Adiy bin Hātim berkata:

«ما ‌أقيمت ‌الصلاة ‌منذ ‌أسلمت ‌إلا ‌وأنا ‌على ‌وضوء»

“Sejak aku masuk Islam, tidaklah shalat ditegakkan kecuali aku dalam keadaan berwudhu.”

Ia juga berkata:

«ما جاء وقت الصلاة قط إلا وقد أخذت لها أهبتها، وما جاءت إلا وأنا إليها بالأشواق»

“Tidaklah datang waktu shalat kecuali aku sudah menyiapkan diri untuknya dan tidaklah shalat itu datang kecuali aku penuh kerinduan kepadanya.” (Mukhtashar Tārīkh Dimasyq 16/300).

2 – Berbakti kepada Orang Tua dan Menyambung Silaturahmi

Di antara wujud nyata bersegera menuju kebaikan adalah berinisiatif mengunjungi orang tua, berbuat baik kepada mereka, dan menyambung tali silaturahmi tanpa menunda-nunda.

Rasulullah ﷺ bersabda:

«مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ وَيُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ، فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ»

“Barangsiapa ingin diluaskan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung tali silaturahmi.” (Shahih al-Bukhari no. 5986; Muslim no. 2557).

 

3 – Bersegera Bersedekah

Dari Anas bin Mālik رضي الله عنه:

«كَانَ أَبُو طَلْحَةَ أَكْثَرَ الْأَنْصَارِ بِالْمَدِينَةِ مَالًا مِنْ نَخْلٍ، وَكَانَ أَحَبُّ أَمْوَالِهِ إِلَيْهِ بَيْرُحَاءَ، وَكَانَتْ مُسْتَقْبِلَةَ الْمَسْجِدِ، وَكَانَ رَسُولُ اللهِ ﷺ يَدْخُلُهَا، وَيَشْرَبُ مِنْ مَاءٍ فِيهَا طَيِّبٍ. قَالَ أَنَسٌ: فَلَمَّا أُنْزِلَتْ هَذِهِ الْآيَةُ: {لَنْ تَنَالُوا الْبِرَّ حَتَّى تُنْفِقُوا مِمَّا تُحِبُّونَ} قَامَ أَبُو طَلْحَةَ إِلَى رَسُولِ اللهِ ﷺ فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللهِ، إِنَّ اللهَ تبارك وتعالى يَقُولُ: {لَنْ تَنَالُوا الْبِرَّ حَتَّى تُنْفِقُوا مِمَّا تُحِبُّونَ} وَإِنَّ أَحَبَّ أَمْوَالِي إِلَيَّ بَيْرُحَاءَ، وَإِنَّهَا صَدَقَةٌ لِلهِ، أَرْجُو بِرَّهَا وَذُخْرَهَا عِنْدَ اللهِ، فَضَعْهَا، يَا رَسُولَ اللهِ، حَيْثُ أَرَاكَ اللهُ. قَالَ: فَقَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ: بَخْ، ذَلِكَ مَالٌ رَابِحٌ، ذَلِكَ مَالٌ رَابِحٌ، وَقَدْ سَمِعْتُ مَا قُلْتَ، وَإِنِّي أَرَى أَنْ تَجْعَلَهَا فِي الْأَقْرَبِينَ. فَقَالَ أَبُو طَلْحَةَ: أَفْعَلُ يَا رَسُولَ اللهِ، فَقَسَمَهَا أَبُو طَلْحَةَ فِي أَقَارِبِهِ وَبَنِي عَمِّهِ»

“Abu Thalhah adalah orang Anshar yang paling banyak memiliki kebun kurma di Madinah, dan harta yang paling ia cintai adalah kebun Bairuhā’ yang berada di depan masjid, dan Rasulullah ﷺ biasa masuk ke dalamnya dan meminum air yang baik di dalamnya. Ketika turun ayat:

{لَنْ تَنَالُوا الْبِرَّ حَتَّى تُنْفِقُوا مِمَّا تُحِبُّونَ}

‘Kamu sekali-kali tidak akan mencapai kebajikan (yang sempurna) sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai.’

Abu Thalhah segera menemui Rasulullah ﷺ dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, sesungguhnya Allah berfirman seperti itu, dan harta yang paling aku cintai adalah Bairuhā’, maka kebun itu aku sedekahkan karena Allah, aku berharap kebaikan dan pahalanya di sisi Allah. Tempatkanlah kebun itu wahai Rasulullah di mana engkau perintahkan.’ Maka Rasulullah ﷺ bersabda: ‘Bagus, itu harta yang menguntungkan, itu harta yang menguntungkan. Aku telah mendengar apa yang engkau katakan, dan aku melihat engkau memberikannya kepada kerabatmu.’ Abu Thalhah berkata, ‘Aku akan melakukannya wahai Rasulullah.’ Lalu ia membagikannya kepada kerabat dan anak-anak pamannya.” (Shahih al-Bukhari no. 1461; Muslim no. 998)

Rasulullah ﷺ juga bersabda:

«مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ، وَمَا زَادَ اللهُ عَبْدًا بِعَفْوٍ إِلَّا عِزًّا، وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ لِلهِ إِلَّا رَفَعَهُ اللهُ»

“Sedekah tidak akan mengurangi harta, Allah tidak menambah kepada seorang hamba yang memaafkan kecuali kemuliaan, dan tidaklah seseorang merendahkan diri karena Allah kecuali Allah akan meninggikannya.” (Shahih Muslim no. 2588).

 

4 – Berlomba dalam Ilmu yang Bermanfaat

Di antara bentuk terbesar bersegera menuju kebaikan adalah menghadiri majelis ilmu, menghafal Al-Qur’an, dan semangat mempelajari sesuatu yang bermanfaat bagi dunia dan akhiratnya.

Rasulullah ﷺ bersabda:

«مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ»

“Barangsiapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.” (Shahih Muslim no. 2699).

 

5 – Menolong Orang yang Kesusahan dan Melayani Sesama

Rasulullah ﷺ bersabda:

«أَحَبُّ ‌النَّاسِ ‌إِلَى ‌اللَّهِ ‌أَنْفَعُهُمْ ‌لِلنَّاسِ ، وَأَحَبُّ الْأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ سُرُورٌ تُدْخِلُهُ عَلَى مُسْلِمٍ ، أَوْ تَكْشِفُ عَنْهُ كُرْبَةً ، أَوْ تَقْضِي عَنْهُ دَيْنًا ، أَوْ تَطْرُدُ عَنْهُ جُوعًا، وَلَئِنْ أَمْشِي مَعَ أَخٍ لِي فِي حَاجَةٍ أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ أَنْ أَعْتَكِفَ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ شَهْرًا فِي مَسْجِدِ الْمَدِينَةِ ، وَمَنْ كَفَّ غَضَبَهُ سَتَرَ اللَّهُ عَوْرَتَهُ ، وَمَنْ كَظَمَ غَيْظَهُ وَلَوْ شَاءَ أَنْ يُمْضِيَهُ أَمْضَاهُ؛ مَلَأَ اللَّهُ قَلْبَهُ رَجَاءً يَوْمَ الْقِيَامَةِ، وَمَنْ مَشَى مَعَ أَخِيهِ فِي حَاجَةٍ حَتَّى يُثَبِّتَهَا لَهُ ثَبَّتَ اللَّهُ قَدَمَهُ يَوْمَ تَزُولُ الْأَقْدَامُ»

“Manusia yang paling dicintai Allah adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya. Amal yang paling dicintai Allah adalah kebahagiaan yang engkau masukkan ke dalam hati seorang muslim, atau engkau meringankan kesusahannya, atau engkau melunasi hutangnya, atau engkau mengusir rasa laparnya. Sungguh aku berjalan bersama saudaraku dalam memenuhi kebutuhannya lebih aku cintai daripada beriktikaf sebulan di masjid ini (Masjid Madinah). Barangsiapa menahan amarahnya, Allah akan menutup aibnya. Barangsiapa menahan marah padahal ia mampu melampiaskannya, Allah akan memenuhi hatinya dengan harapan pada hari kiamat. Barangsiapa berjalan bersama saudaranya untuk menunaikan kebutuhannya hingga ia tunaikan untuknya, Allah akan meneguhkan kakinya pada hari ketika kaki-kaki tergelincir.” (al-Mu‘jam ash-Shaghīr karya ath-Thabrānī no. 861; dihasankan oleh al-Albānī).

Maka, bersegera menuju kebaikan tidak terbatas pada ibadah pribadi, tetapi mencakup pula amal-amal bermanfaat bagi masyarakat: meringankan kesusahan, memenuhi kebutuhan orang lain, dan berbuat baik kepada makhluk.

Rintangan-Rintangan untuk Berlomba dalam Kebaikan

Meski jalan menuju ketaatan itu jelas, ada beberapa penghalang yang menghambat seorang hamba untuk segera mendahului dalam ketaatan, di antaranya:

 

1. Menunda-nunda dan Panjang Angan-angan

ʿAlī radiallahu anhu berkata:

"Sesungguhnya aku khawatir terhadap kalian dua hal: panjang angan-angan dan mengikuti hawa nafsu.

Panjang angan-angan melupakan akhirat, sedangkan mengikuti hawa nafsu menghalangi dari kebenaran. Sesungguhnya dunia telah pergi meninggalkan dan akhirat datang mendekat. Masing-masing memiliki anak-anaknya. Maka jadilah kalian anak-anak akhirat, jangan menjadi anak-anak dunia. Sesungguhnya hari ini adalah amal tanpa hisab, sedangkan esok adalah hisab tanpa amal.

Maksudnya: perbanyaklah amal pada hari ini, karena kalian tidak mampu lagi beramal esok hari." (Tanbīh al-Ghāfilīn, as-Samarqandī, hlm. 238)

Panjang angan-angan mematikan tekad dan menunda-nunda untuk segera bersegera dalam kebaikan hingga maut datang secara tiba-tiba.

 

2. Lalai dan Sibuk dengan Dunia

Hal ini memalingkan hati dari bersiap menuju akhirat.

Allah ﷻ berfirman:

﴿ذَرْهُمْ يَأْكُلُوا۟ وَيَتَمَتَّعُوا۟ وَيُلْهِهِمُ ٱلْأَمَلُ فَسَوْفَ يَعْلَمُونَ﴾

"Biarkanlah mereka makan dan bersenang-senang dan dilalaikan oleh angan-angan kosong. Kelak mereka akan mengetahui akibatnya." (Surah al-Ḥijr: 3)

 

3. Mengikuti Hawa Nafsu dan Malas

Ini melemahkan semangat seorang hamba untuk mendahului dalam kebaikan.

Rasulullah ﷺ bersabda:

«الْكَيِّسُ مَنْ دَانَ نَفْسَهُ وَعَمِلَ لِمَا بَعْدَ الْمَوْتِ، وَالْعَاجِزُ مَنْ أَتْبَعَ نَفْسَهُ هَوَاهَا وَتَمَنَّى عَلَى اللَّهِ الْأَمَانِيَّ»

"Orang cerdas adalah yang mengoreksi dirinya dan beramal untuk setelah mati. Sedangkan orang lemah adalah yang mengikuti hawa nafsunya lalu berangan-angan kepada Allah." (HR. at-Tirmiżī no. 2459, dihasankan al-Albānī).

 

4. Berteman dengan Orang yang Lalai

Ini menyeret pemiliknya kepada kelalaian dan menurunkan semangat ibadah.

Allah ﷻ berfirman:

﴿وَيَوْمَ يَعَضُّ الظَّالِمُ عَلَى يَدَيْهِ يَقُولُ يَا لَيْتَنِي اتَّخَذْتُ مَعَ الرَّسُولِ سَبِيلًا (27) يَا وَيْلَتَا لَيْتَنِي لَمْ أَتَّخِذْ فُلَانًا خَلِيلًا (28) لَقَدْ أَضَلَّنِي عَنِ الذِّكْرِ بَعْدَ إِذْ جَاءَنِي وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِلْإِنْسَانِ خَذُولًا (29)﴾

"Dan ingatlah hari ketika orang yang zalim menggigit kedua tangannya seraya berkata: 'Aduhai, kiranya aku (dulu) mengikuti jalan bersama Rasul. Celakalah aku, kiranya aku tidak menjadikan si fulan itu teman dekatku. Sungguh dia telah menyesatkanku dari peringatan setelah ia datang kepadaku, dan setan itu adalah penyesat bagi manusia.'" (Surah al-Furqān: 27-29)

 

Cara Agar Mudah Berlomba dalam Kebaikan

Agar seorang mukmin bisa mendahului dalam ketaatan, ia membutuhkan bekal. Di antara cara terpentingnya:

 

1. Menguatkan Iman dan Merasa Diawasi Allah

Semakin yakin seseorang bahwa Allah selalu mengawasinya, semakin ringan baginya bersegera dalam ketaatan.

Allah ﷻ berfirman:

﴿إِنَّمَا يَتَقَبَّلُ اللَّهُ مِنَ الْمُتَّقِينَ﴾

"Sesungguhnya Allah hanya menerima (amal) dari orang-orang yang bertakwa." (Surah al-Mā’idah: 27)

 

2. Mengingat Singkatnya Umur dan Cepatnya Kematian

Siapa yang yakin hidupnya singkat, tidak akan menyia-nyiakan waktu.

Dari ʿAbdullāh bin ʿUmar radiallahu anhuma, ia berkata:

«أَخَذَ رَسُولُ اللهِ ﷺ بِمَنْكِبِي، فَقَالَ: كُنْ فِي الدُّنْيَا كَأَنَّكَ غَرِيبٌ أَوْ عَابِرُ سَبِيلٍ»

"Rasulullah ﷺ memegang pundakku lalu bersabda: 'Jadilah engkau di dunia seperti orang asing atau orang yang sedang dalam perjalanan.'"

Dan Ibn ʿUmar berkata:

"Jika engkau berada di sore hari jangan menunggu pagi, dan jika di pagi hari jangan menunggu sore. Manfaatkan sehatmu sebelum sakitmu dan hidupmu sebelum matimu." (HR. al-Bukhārī no. 6416)

 

3. Bersahabat dengan Orang-Orang Shalih dan Bersemangat Tinggi

Allah ﷻ berfirman:

﴿وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُ وَلَا تَعْدُ عَيْنَاكَ عَنْهُمْ تُرِيدُ زِينَةَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا﴾

"Dan bersabarlah engkau bersama orang-orang yang menyeru Rabb mereka di pagi dan petang hari dengan mengharap wajah-Nya, dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka karena menginginkan perhiasan kehidupan dunia." (Surah al-Kahf: 28)

Teman shalih akan membangkitkan semangat untuk beramal dan mengingatkan saat lalai.

 

4. Mujahadah terhadap Diri dan Setan

Ibn al-Qayyim berkata:

"Jihad terhadap diri sendiri adalah pendahuluan jihad terhadap musuh. Siapa yang lemah jihad terhadap diri dan setannya, ia lebih lemah lagi berjihad melawan musuh." (Zād al-Maʿād 3/9)

 

5. Memperbanyak Doa dan Tadharru’

Dari Muʿāż bin Jabal رضي الله عنه, bahwa Rasulullah ﷺ memegang tangannya lalu bersabda:

«يَا مُعَاذُ، وَاللَّهِ إِنِّي لَأُحِبُّكَ، وَاللَّهِ إِنِّي لَأُحِبُّكَ»

"Wahai Muʿāż, demi Allah aku benar-benar mencintaimu, demi Allah aku benar-benar mencintaimu."

Kemudian beliau berkata:

"Aku wasiatkan kepadamu wahai Muʿāż, janganlah engkau meninggalkan pada setiap akhir shalat membaca:

اللَّهُمَّ أَعِنِّي عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ

Ya Allah, tolonglah aku untuk mengingat-Mu, bersyukur kepada-Mu, dan beribadah dengan baik kepada-Mu." (HR. Abū Dāwūd no. 1522, shahih)

 

Penutup

Berlomba dalam kebaikan bukan hanya slogan atau semangat sesaat, tapi jalan hidup orang-orang beriman dan sifat orang-orang bertakwa.

Ia tanda kejujuran hamba kepada Rabbnya, bukti cintanya, dan bekal perjalanannya menuju akhirat.

Mari kita manfaatkan waktu sebelum habis, berlomba menuju keridhaan Allah, dan memaksa diri untuk menjadi termasuk yang terdepan dalam kebaikan.

Allah ﷻ berfirman:

﴿فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ إِلَى اللَّهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيعًا فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ﴾

"Maka berlomba-lombalah dalam kebaikan. Hanya kepada Allah tempat kembali kalian semuanya, lalu Dia akan memberitakan kepada kalian apa yang dahulu kalian perselisihkan." (Surah al-Mā’idah: 48)

 

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ

Semoga shalawat dan salam tercurah kepada Nabi kita Muhammad ﷺ, keluarga, dan para sahabatnya.

Bagikan agar orang lain juga mendapat manfaat.

selengkapnya:

https://isla.mw/a2ougq

Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. 

Allahumma salli wa sallim wa barik ‘ala Muhammad, wa ‘ala alihi wa sahbihi ajma'in.

#AlMosalySahabatIbadahMu

📝 Silahkan Tulis komentar kamu disini, semoga jadi inspirasi bagi yang lain. 

Bagikan tulisan ini, ingatkan saudaramu…

“Siapa yang menunjukkan kepada kebaikan maka ia mendapatkan pahala seperti orang yang mengamalkannya tanpa dikurangi pahala orang yang mengamalkannya." (HR. Muslim)

بحث

الأكثر تداولاً

مقالات متعلقة

2025‏/09‏/16
427

Berlomba-lomba dalam Kebaikan (1)

Sesungguhnya umur kita sangat singkat, hari-hari kita terbatas, dan setiap hembusan napas pun terhitung

2025‏/09‏/19
25

Berlomba-lomba dalam Kebaikan (2)

Seorang mukmin sejati tidak rela berada di belakang dalam medan ketaatan

2025‏/09‏/14
32

Bekal Musafir: Adab, Sunnah, dan Hukum-hukumnya 🌿

Perjalanan adalah salah satu pintu kehidupan. Banyak orang menemukan dalam safar

ellipse

مع تطبيق المصلي تعرف على المساجد القريبة أينما كنت بمنتهى الدقة

حمل المصلي الآن

مدار للبرمجة © 2025 جميع الحقوق محفوظة لشركة مدار البرمجة

Powered by Madar Software