حمل المصلي الآن
مدونة المصلي >> Keimanan

Puasa Hari Asyura dan Sunnah-sunnah di Bulan Muharram…Khazanah Pahala

Puasa Hari Asyura dan Sunnah-sunnah di Bulan Muharram…Khazanah Pahala
2025‏/07‏/02
414

Puasa Hari Asyura dan Hari-hari Berkah di Bulan Muharram

Di antara amalan terbesar yang mendekatkan seorang hamba kepada Tuhannya adalah puasa. Allah Ta'ala menjadikannya sebagai salah satu rukun Islam dan mewajibkannya pada bulan Ramadan. Di antara keutamaan Allah kepada kita, Dia menjadikan hari-hari tertentu dalam setahun sebagai hari yang diberkahi, sangat dianjurkan bagi kaum mukmin untuk berpuasa di dalamnya, karena besarnya pahala dan balasan yang berlimpah. Dalam pembahasan ini, kita akan menyoroti beberapa hari agung dalam bulan Muharram, terutama Hari Asyura, agar hati menjadi lembut dan iman diperbarui, serta mengingatkan tentang keutamaan puasa pada hari-hari tersebut dan ajakan untuk memanfaatkannya sebaik mungkin.

Puasa di Bulan Allah Muharram

Bulan Muharram termasuk waktu terbaik untuk berpuasa setelah Ramadan.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah ﷺ bersabda:

«أَفْضَلُ الصِّيَامِ، بَعْدَ رَمَضَانَ، شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ. وَأَفْضَلُ الصَّلَاةِ، بَعْدَ الْفَرِيضَةِ، صَلَاةُ اللَّيْلِ.»

"Puasa yang paling utama setelah Ramadan adalah puasa di bulan Allah Muharram, dan salat yang paling utama setelah salat fardu adalah salat malam." (HR. Muslim, no. 1163)

Mengapa kita berpuasa di Hari Asyura?

Karena pada hari ini, Allah menyelamatkan Nabi Musa ‘alaihissalam dan kaumnya dari Fir’aun. Nabi ﷺ juga berpuasa pada hari ini. Hari Asyura adalah hari kesepuluh di bulan Muharram, memiliki keutamaan yang sangat besar dan kehormatan yang lama dikenal. Puasa pada hari ini telah dikenal di kalangan para Nabi sebelumnya seperti Nuh dan Musa ‘alaihimassalam. Rasulullah ﷺ pun memerintahkan umat Islam untuk berpuasa pada hari tersebut. Ahli Kitab juga melaksanakan puasa Asyura, begitu pula kaum Quraisy pada masa Jahiliyah.

Apa balasan puasa Asyura?

Puasa Asyura disunahkan untuk mengikuti para Nabi Allah dan demi mendapatkan pahala dari Allah.

Rasulullah ﷺ bersabda dalam hadits yang diriwayatkan oleh Qatadah:

«صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ، أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ. وَالسَّنَةَ الَّتِي بَعْدَهُ. وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ، أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يكفر السنة التي قبله».

"Puasa hari Arafah, aku berharap kepada Allah agar dapat menghapus dosa tahun lalu dan tahun setelahnya. Dan puasa hari Asyura, aku berharap kepada Allah agar dapat menghapus dosa tahun sebelumnya." (HR. Muslim, no. 1162)

Saudaraku, puasa satu hari saja dapat menghapus dosa setahun lalu! Adakah keutamaan yang lebih besar dari ini?

Yang dimaksud dengan dosa-dosa yang dihapuskan di sini adalah dosa-dosa kecil. Adapun dosa besar tidak terhapus kecuali dengan taubat nasuha. Ini berlaku umum bagi seluruh amal saleh yang disebutkan dalam berbagai nash, seperti puasa Arafah, Asyura, Jumat ke Jumat, Ramadan ke Ramadan, haji yang mabrur, dan amalan lainnya sebagaimana dijelaskan oleh mayoritas ulama. (Lihat: Taudhih al-Ahkam karya al-Bassam, 2/603).

Dari Ibn ‘Abbas رضي الله عنهما:

«أَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم لَمَّا قَدِمَ الْمَدِينَةَ وَجَدَهُمْ يَصُومُونَ يَوْمًا يَعْنِي عَاشُورَاءَ فَقَالُوا هَذَا يَوْمٌ عَظِيمٌ وَهُوَ يَوْمٌ نَجَّى اللهُ فِيهِ مُوسَى وَأَغْرَقَ آلَ فِرْعَوْنَ فَصَامَ مُوسَى شُكْرًا لِلهِ فَقَالَ أَنَا أَوْلَى بِمُوسَى مِنْهُمْ ‌فَصَامَهُ ‌وَأَمَرَ ‌بِصِيَامِهِ.» [صحيح البخاري (3397)

“Sesungguhnya Nabi ﷺ ketika tiba di Madinah, beliau mendapati mereka (Yahudi) berpuasa pada suatu hari—yaitu hari ‘Asyura. Maka mereka berkata: ‘Ini adalah hari yang agung. Ini adalah hari di mana Allah menyelamatkan Musa dan menenggelamkan Fir‘aun beserta kaumnya. Maka Musa pun berpuasa pada hari itu sebagai bentuk syukur kepada Allah.’ Maka Nabi ﷺ bersabda: ‘Aku lebih berhak terhadap Musa daripada mereka.’ Maka beliau pun berpuasa pada hari itu dan memerintahkan untuk berpuasa padanya.” [Shahih al-Bukhari (3397)]

Hadits ini menunjukkan keutamaan puasa hari ‘Asyura, dan bahwa umat Islam lebih berhak atas hari ini dibandingkan kaum Yahudi, karena Allah menyelamatkan Bani Israil dari Fir‘aun pada hari itu. Dan nikmat ini lebih besar bagi kaum Muslimin karena mereka adalah pengikut Nabi Musa ‘alaihis salam secara hakiki.

Tingkatan Puasa ‘Asyura

Telah diriwayatkan bahwa Nabi ﷺ berpuasa pada hari ‘Asyura, dan beliau berniat untuk berpuasa tanggal 9 (Tasu‘a)dan tanggal 10 (‘Asyura).

Dari ‘Abdullah bin ‘Abbas رضي الله عنهما berkata:

«حِينَ صَامَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَوْمَ عَاشُورَاءَ، وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ قَالُوا: يَا رَسُولَ اللهِ إِنَّهُ يَوْمٌ تُعَظِّمُهُ الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم: فَإِذَا كَانَ الْعَامُ الْمُقْبِلُ إِنْ شَاءَ اللهُ صُمْنَا الْيَوْمَ التَّاسِعَ، قَالَ: ‌فَلَمْ ‌يَأْتِ ‌الْعَامُ ‌الْمُقْبِلُ ‌حَتَّى ‌تُوُفِّيَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم». [صحيح مسلم (1134)


"Ketika Rasulullah ﷺ berpuasa pada hari ‘Asyura dan memerintahkan (para sahabat) untuk berpuasa padanya, mereka berkata: ‘Wahai Rasulullah, sesungguhnya hari itu diagungkan oleh kaum Yahudi dan Nasrani.’ Maka Rasulullah ﷺ bersabda: ‘Jika tahun depan aku masih hidup, insyaAllah aku akan puasa pada hari kesembilan juga.’ Namun, belum datang tahun depan hingga Rasulullah ﷺ wafat."
[Shahih Muslim (1134)

Perkataan Para Ulama:

Imam an-Nawawi رحمه الله berkata:
“Disunnahkan untuk berpuasa pada hari kesembilan dan kesepuluh (‘Asyura), karena Nabi ﷺ telah berpuasa pada hari kesepuluh dan berniat untuk berpuasa pada hari kesembilan.” [Syarh an-Nawawi ‘ala Muslim 8/12]

Ibnu Taimiyah رحمه الله berkata:
“Hari ‘Asyura adalah hari yang utama, menghapus dosa satu tahun yang lalu. Rasulullah ﷺ berpuasa padanya dan memerintahkan untuk berpuasa. Beliau menganjurkan untuk berpuasa. Kemudian ketika diberitahukan kepada beliau menjelang wafat bahwa hari itu diagungkan oleh Yahudi dan Nasrani, beliau memerintahkan untuk menyelisihi mereka dengan menambahkan satu hari lain bersamanya, dan beliau bertekad demikian. Oleh karena itu, para ulama seperti Imam Ahmad menganjurkan puasa Tasu‘a dan ‘Asyura, dan demikian pula para sahabat رضي الله عنهم.” [Iqtidha’ ash-Shirath al-Mustaqim 1/284]

Ibnu Hajar رحمه الله berkata:
“Puasa ‘Asyura memiliki tiga tingkatan: paling rendah adalah berpuasa hanya pada hari itu (‘Asyura saja), yang lebih utama adalah berpuasa pada hari ke-9 dan ke-10, dan yang paling utama adalah berpuasa pada hari ke-9, ke-10, dan ke-11. Wallahu a‘lam.” [Fath al-Bari 4/246, cet. as-Salafiyyah]

Kesimpulan Praktis

Maka dari itu, pada tahun ini—yang bertepatan dengan hari Sabtu sebagai hari ‘Asyura—disunnahkan untuk berpuasa:

  • Jumat (9 Muharram): Bertepatan dengan 4 Juli 2025 M

  • Sabtu (10 Muharram): Hari ‘Asyura, bertepatan dengan 5 Juli 2025 M

  • Ahad (11 Muharram): Bagi yang ingin menyempurnakan puasa sehari sesudahnya

Dengan demikian, kita dapat meraih tingkatan paling sempurna dalam puasa ‘Asyura. Semoga Allah menerima amal ibadah kita semua.

Puasa Hari Senin (12 Muharram)

Termasuk sunnah pula adalah berpuasa pada hari Senin.
Dari Abu Qatadah al-Anshari رضي الله عنه, bahwa Rasulullah ﷺ pernah ditanya tentang puasa hari Senin. Maka beliau bersabda:

«فِيهِ وُلِدْتُ، وَفِيهِ أُنْزِلَ عَلَيَّ»

“Aku dilahirkan pada hari itu, dan wahyu diturunkan kepadaku pada hari itu.” [Shahih Muslim (1162)

Juga dari Rabi‘ah bin al-Ghaz, ia bertanya kepada ‘Aisyah رضي الله عنها tentang puasa Rasulullah ﷺ. Maka beliau menjawab:

«كَانَ ‌يَتَحَرَّى ‌صِيَامَ ‌الِاثْنَيْنِ ‌وَالْخَمِيسِ»

“Beliau biasa bersungguh-sungguh dalam berpuasa pada hari Senin dan Kamis.” (Shahih) Sunan an-Nasa’i (2360), at-Tirmidzi (745), Ibnu Majah (1739)

Dan dari Abu Hurairah رضي الله عنه, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:

«تُعْرَضُ الأَعْمَالُ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَالخَمِيسِ، فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ»

“Amal-amal diperlihatkan kepada Allah pada hari Senin dan Kamis, dan aku ingin ketika amalku diperlihatkan, aku dalam keadaan berpuasa.” (Shahih) Sunan at-Tirmidzi (747)

Maka hari Senin adalah hari yang mulia setiap pekan, dan berpuasa padanya menggabungkan keutamaan hari Senin serta hari-hari di bulan Allah, al-Muharram.

Puasa Ayyamul Bidh (Hari-Hari Putih) di Bulan Muharram

Ayyamul Bidh adalah tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan hijriyah, dan puasa pada hari-hari ini merupakan sunnah yang kuat dari Nabi ﷺ.

Dari Musa bin Thalhah, ia berkata: Aku mendengar Abu Dzarr رضي الله عنه berkata bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:

«يَا أَبَا ذَرٍّ، ‌إِذَا ‌صُمْتَ ‌مِنَ ‌الشَّهْرِ ثَلَاثَةَ أَيَّامٍ، فَصُمْ ثَلَاثَ عَشْرَةَ، وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ، وَخَمْسَ عَشْرَةَ»

“Wahai Abu Dzarr, jika engkau ingin berpuasa tiga hari dari setiap bulan, maka berpuasalah pada tanggal tiga belas, empat belas, dan lima belas.”
(Hasan) Sunan at-Tirmidzi (761)

Dan dari Abu Qatadah رضي الله عنه, ia berkata bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:

«ثَلَاثٌ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ، وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ، فَهَذَا ‌صِيَامُ ‌الدَّهْرِ كُلِّهِ»

“Tiga hari dari setiap bulan, ditambah puasa dari Ramadan ke Ramadan, maka itu setara dengan puasa sepanjang tahun.” [Shahih Muslim (1162)

Tanggal Ayyamul Bidh bulan Muharram tahun ini jatuh pada:

  • Selasa, 13 Muharram (8 Juli 2025)

  • Rabu, 14 Muharram (9 Juli 2025)

  • Kamis, 15 Muharram (10 Juli 2025)

Ajakan untuk Berpuasa di Hari-Hari Mulia Ini

Kami mengajak seluruh kaum Muslimin untuk tidak melewatkan kesempatan berpuasa di hari-hari mulia ini, karena di dalamnya terdapat keutamaan besar dan pahala yang agung.

Tips Praktis untuk Meraih Keutamaan Puasa di Hari-Hari Ini:

  1. Ingatkan keluarga dan anak-anak tentang keutamaan hari-hari ini, serta ajak mereka ikut berpuasa.

  2. Sebarkan artikel dan pelajaran syar‘i yang berkaitan dengan puasa ‘Asyura dan bulan Allah al-Muharram.

  3. Catat tanggal-tanggal penting tersebut, dan hadirkan kesadaran akan besarnya pahala.

  4. Perbanyak ibadah lain, seperti berdoa, membaca Al-Qur'an, bersedekah, karena ini adalah hari-hari yang penuh berkah.

 

Penutup yang Menyentuh: Wahai Hamba Allah yang Berpuasa...

Di zaman yang penuh kelalaian dan kesibukan dunia, hari-hari seperti ini datang sebagai hembusan rahmat dari Allah. Maka manfaatkanlah ia sebaik mungkin.

Ingatlah, amal shalih di hari-hari ini dilipatgandakan, dan puasa satu hari bisa menghapus dosa setahun penuh.

Puasa yang engkau lakukan ini adalah bukti cinta kepada Allah, ketaatan kepada Rasul ﷺ, dan tanda bahwa hatimu masih dipenuhi benih kebaikan dan semangat akhirat.

Semoga Allah menjadikan kita termasuk orang-orang yang diterima amalnya, dipanjangkan usianya hingga sampai pada hari ‘Asyura, dan dimudahkan untuk berpuasa semata-mata karena-Nya.

Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. 

Allahumma salli wa sallim wa barik ‘ala Muhammad, wa ‘ala alihi wa sahbihi ajma'in.

#AlMosalySahabatIbadahMu

📝 Silahkan Tulis komentar kamu disini, semoga jadi inspirasi bagi yang lain. 

Sebarkan kebaikan ini, ingatkan saudaramu…

“Siapa yang menunjukan kepada kebaikan maka ia mendapatkan pahala seperti orang yang mengamalkannya tanpa dikurangi pahala orang yang mengamalkannya." (HR. Muslim)

 
 
 

بحث

الأكثر تداولاً

مقالات متعلقة

2025‏/06‏/26
176

Guru Para Qari di Madinah

Ketika Al-Qur'an disebut, maka juga disebutlah orang-orang yang menghafalnya dan meriwayatkannya dengan sanad yang bersambung hingga Rasulullah ﷺ. Mereka adalah pewaris kenabian dan pembawa risalah.

2025‏/06‏/26
205

Beribadah adalah Keselamatan di Masa Fitnah

Keutamaan ibadah di masa fitnah memiliki kedudukan yang agung dalam Islam, bahkan Nabi ﷺ menyamakannya dengan berhijrah kepada beliau.

2025‏/06‏/30
209

Bulan Allah al-Muharram: Keutamaan yang Agung dan Kesempatan yang Berharga🔥

Termasuk nikmat Allah Ta‘ala kepada para hamba-Nya adalah Dia memberikan kepada mereka musim-musim kebaikan secara bergiliran

ellipse

مع تطبيق المصلي تعرف على المساجد القريبة أينما كنت بمنتهى الدقة

حمل المصلي الآن

مدار للبرمجة © 2025 جميع الحقوق محفوظة لشركة مدار البرمجة

Powered by Madar Software