
Hal yang paling besar yang diperhatikan dan dipedulikan oleh orang-orang yang berakal, hal yang paling patut dijadikan pedoman bagi seorang muslim di tengah gelapnya kehidupan, hal yang paling bermanfaat yang mendatangkan kenikmatan, dan hal yang paling besar menangkal penderitaan, yaitu doa, tahmid, tahlil, takbir.
Doa adalah senjata orang beriman dalam segala keadaannya. Dia tidak akan pernah mengabaikan atau menganggap remeh sedikut pun. Jika tidak, setan akan menguasai dirinya dan menanamkan keputusasaan dalam hatinya atau menjadikan kemaksiatan tampak menyenangkan baginya. Oleh karena itu, doa adalah hal yang diinginkan oleh Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, dan beliau adalah orang yang paling besar berpegang teguh dengannya, dan para nabi Allah menyukainya. Mereka adalah orang-orang terbaik yang menyeru Allah di waktu senang dan susah, dan doa adalah yang rutinitas utama hamba-hamba Allah yang saleh dan dengannya mereka dikenal.
Sebaik-baiknya doa dan ikhtiar seorang mukmin dalam setiap musibah yang dialaminya adalah apa yang didoakan Nabi Muhammad, atau apa yang disebut dalam Kitab Allah di lisan para nabi dan rasul-Nya, Rasul kita adalah orang-orang terbaik yang menyeru Allah dan yang terbaik dari orang-orang yang memuji-Nya, Allah mengajari Nabi dan diberikan kepadanya “Jawami’ul kalim”.
Para imam ulama telah mengingkari tindakan orang-orang yang berpaling dari doa-doa yang diriwayatkan Nabi Muhammad, dan beralih bersandar kepada yang lainnya. Imam At-Thabrani mengatakan dalam pengantar bukunya Ad-Dua': “Ini adalah kitab yang saya tulis yang berisi kumpulan doa-doa Rasulullah, yang membawa saya pada hal tersebut, karena saya melihat banyak orang yang berpegang kepada doa-doa bersajak, dan doa-doa yang ditaruh di atasnya. Beberapa hari disusun oleh para perawi yang tidak diriwayatkan dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, tidak pula dari salah seorang sahabat nabi ﷺ, maupun dari salah seorang tabi’in dengan ihsan, berdasarkan apa yang diriwayatkan dari Nabi, mengenai makruhnya bersajak dalam doa dan membiasakannya.”
Imam At-Tartushi mengatakan dalam bukunya “Doa”: “Sungguh menakjubkan bahwa seseorang mengabaikan doa yang Allah sebutkan dalam Kitab-Nya tentang para nabi, para wali, dan orang-orang suci yang dihubungkan dengan mustajab, kemudian kamu memilih perkataan para penyair dan penulis, seolah-olah kamu sedang memanjatkan doa. Dengan klaim, kamu berdoa dengan seluruh doa mereka, kemudian kamu mempergunakan doa orang-orang yang selain mereka."
Hakim Iyad rahimahullah, berkata: Allah memberi izin untuk berdoa, dan mengajarkan doa dalam Kitab-Nya untuk makhluk-Nya, dan Nabi ﷺ mengajarkan doa untuk umatnya, dan tiga hal digabungkan di dalamnya: ilmu tauhid, ilmu bahasa, dan nasehat bagi umat, tidak seorang pun boleh berpaling dari doanya. Setan menipu manusia dalam situasi ini, dan orang-orang jahat menimpakan mereka, mengada-adakan doa-doa yang dapat mengalihkan perhatian mereka dari teladan Nabi Muhammad ﷺ, dan yang lebih buruk lagi adalah mereka mengaitkannya dengan para nabi dan orang-orang shaleh; doa Adam, doa Nuh, doa Yunus, doa Abu Bakar ash-Shiddiq radhiyallahu 'anhu.
Maka bertakwalah kepada Allah di dalam dirimu dan jangan menyibukkan diri dengan hadits kecuali hadist yang shahih.
Sahabat AlMosaly yang tercinta, semua hal di atas, insya Allah kita akan hidup dengan artikel berseri “Taman Doa” yang di dalamnya kita belajar tentang doa shahih Nabi, syarat, makna, dan tujuannya. Semua ini menjadikan kita siap dalam menjalani ibadah di bulan Ramadhan, dengan artikel seri Tadabur Al-Qur'an dan seri “Oase Zikir”.
Maka tunggulah kami insya Allah dengan sisa rangkaian kebaikan ini, yang kami mohon kepada Allah Yang Maha Kuasa agar memberikan taufiq dalam mempersiapkannya, memberikan keberkahan dan manfaatnya, serta membantu setiap umat Islam untuk mendapatkan manfaat dari Ramadhan, mencapai tujuannya dan mendapatkan pahalanya:
{يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ} [البقرة: 183]
{Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu menjadi orang yang bertakwa} [Al-Baqarah: 183]
Bagikan artikel ini kepada orang-orang tersayang, dan persiapkan mereka untuk menyambut Ramadhan bersama kamu mulai sekarang.
Nantikan kami setiap hari, Insya Allah dengan artikel baru seri Ramadhan:
• Tadabur Al-Qur’an
• Oase Zikir
• Taman Doa