
Seorang Muslim dapat meraih hati tetangganya, dan menikmati kemurnian cinta serta kemuliaan kasih sayangnya. Apa yang kita lihat hari ini berupa perselisihan di antara para tetangga, dan permusuhan yang terkadang terjadi, tidak lain adalah hasil dari kelalaian dan sikap acuh dalam menerapkan cara-cara dan metode syar'i yang menjaga kehangatan hubungan bertetangga, serta mengembangkannya berdasarkan rasa cinta, kasih sayang, dan saling menghormati.
Di antara cara-cara yang paling penting adalah sebagai berikut:
1. Menahan Diri dari Menyakiti dan Bermurah Hati:
Hal ini merupakan kewajiban, dan menyakiti tetangga adalah haram, bahkan termasuk dosa besar. Dari Abu Syuraih Al Khuza'i, bahwa Nabi ﷺ bersabda:
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيُحْسِنْ إِلَى جَارِهِ
"Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia berbuat baik kepada tetangganya." (Shahih Muslim: 48)
Dan dalam Shahih Bukhari dengan lafaz:
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلَا يُؤْذِ جَارَهُ.
"Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka janganlah ia menyakiti tetangganya." (6136)
Maka cara paling mudah untuk meraih hati tetangga adalah dengan tidak menyakitinya.
2. Mendahulukan Salam:
Mendahulukan salam merupakan tanda tawadhu dan merendahkan diri bagi orang-orang beriman. Allah berfirman:
﴿وَاخْفِضْ جَنَاحَكَ لِلْمُؤْمِنِينَ﴾
"Dan rendahkanlah sayapmu terhadap orang-orang yang beriman." [Al-Hijr: 88]
Menyebarkan salam menanamkan rasa cinta di dalam hati. Dari Abu Hurairah, ia berkata, Rasulullah ﷺ bersabda:
لَا تَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ حَتَّى تُؤْمِنُوا، وَلَا تُؤْمِنُوا حَتَّى تَحَابُّوا، أَوَلَا أَدُلُّكُمْ عَلَى شَيْءٍ إِذَا فَعَلْتُمُوهُ تَحَابَبْتُمْ؟ أَفْشُوا السَّلَامَ بَيْنَكُمْ.
"Kalian tidak akan masuk surga hingga kalian beriman, dan kalian tidak akan beriman hingga kalian saling mencintai. Maukah aku tunjukkan pada kalian sesuatu yang jika kalian melakukannya kalian akan saling mencintai? Sebarkanlah salam di antara kalian." (Shahih Muslim: 54)
Abu Hatim rahimahullah berkata:
"Wajib bagi orang yang berakal untuk selalu menyebarkan salam kepada semua orang karena barangsiapa yang memberi salam kepada sepuluh orang, maka baginya seperti membebaskan seorang budak. Salam dapat menghilangkan kedengkian dalam hati, memutuskan hubungan yang terputus, dan menjernihkan hubungan persaudaraan." (Raudhatul 'Uqala' wa Nuzhatul Fudhala': hal.74)
Maka, berikanlah salammu kepada tetangga; tanamkanlah rasa cintamu di hatinya. Dan janganlah engkau kikir dengan salam, karena orang-orang akan menyifatimu sombong dan angkuh.
3. Berempati di Saat Kesulitan:
Dikatakan: "Sahabat sejati adalah sahabat di saat sulit", artinya persahabatan sejati terlihat di saat-saat sulit, bukan di saat senang. Sebagaimana persahabatan memiliki hak-haknya, demikian pula hubungan bertetangga memiliki hak-haknya. Salah satu tanda menjaga dan memperhatikan tetangga adalah berempati kepadanya di saat-saat sulit, dan memberikan bantuan kepadanya saat dibutuhkan. Dari Abu Musa, ia berkata, Nabi ﷺ bersabda:
إِنَّ الْأَشْعَرِيِّينَ إِذَا أَرْمَلُوا فِي الْغَزْوِ، أَوْ قَلَّ طَعَامُ عِيَالِهِمْ بِالْمَدِينَةِ، جَمَعُوا مَا كَانَ عِنْدَهُمْ فِي ثَوْبٍ وَاحِدٍ، ثُمَّ اقْتَسَمُوهُ بَيْنَهُمْ فِي إِنَاءٍ وَاحِدٍ بِالسَّوِيَّةِ، فَهُمْ مِنِّي وَأَنَا مِنْهُمْ.
"Sesungguhnya kaum Asy'ariyin, jika mereka kehabisan bekal dalam peperangan, atau makanan keluarga mereka di Madinah sedikit, mereka mengumpulkan apa yang ada pada mereka dalam satu kain, kemudian mereka membaginya di antara mereka dalam satu wadah dengan sama rata. Maka mereka adalah bagian dariku dan aku adalah bagian dari mereka." (Shahih Bukhari (2486), dan Muslim (2500). (Kehabisan bekal dalam peperangan) artinya makanan mereka habis. Di manakah akhlak seperti ini hari ini di masyarakat?!
Engkau tidak akan bisa meraih hati tetanggamu kecuali dengan kebaikan yang engkau berikan kepadanya di saat ia membutuhkan dan dalam kesulitan. Nabi ﷺ bersabda:
أَحَبُّ الْأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ سُرُورٌ تُدْخِلُهُ عَلَى مُسْلِمٍ، أَوْ تَكْشِفُ عَنْهُ كُرْبَةً، أَوْ تُطْرِدُ عَنْهُ جُوعًا، أَوْ تَقْضِي عَنْهُ دَيْنًا.
"Amalan yang paling dicintai oleh Allah Azza wa Jalla adalah kegembiraan yang engkau berikan kepada seorang Muslim, atau engkau menghilangkan kesusahan darinya, atau engkau mengenyangkan rasa laparnya, atau engkau melunasi hutangnya." (Hasan lighairihi) Shahih At Targhib wat Tarhib (955)
Kita lanjutkan pada faidah berikutnya insya Allah Ta'ala.
Alhamdulillahi Rabbil ‘alamin, Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi kita Muhammad ﷺ, keluarganya, dan para sahabatnya.
Bagikan artikel ini agar mendapat pahala kepada orang yang kamu cintai dan bimbing mereka kepada kebaikan, dan jangan lupa tinggalkan komentarmu.
Orang yang menunjukan kepada kebaikan sama seperti orang yang mengamalkannya tanpa dikurangi pahala orang yang mengamalkannya. (HR. Muslim)