Unduh AlMosaly Sekarang
Artikel Almosaly >> 10 Hari Pertama Zulhijah

Amalan yang Pahalanya setara dengan Haji

Amalan yang Pahalanya setara dengan Haji
2025/05/29
1.154

Maha Suci Allah yang telah meridai umat ini dan membukakan pintu-pintu kebaikan baginya. Tidak ada suatu amalan besar yang dilakukan oleh suatu kaum dan uzur bagi yang lainnya, melainkan Allah telah menjadikan suatu amalan yang sama atau lebih tinggi darinya, sehingga seluruh umat mempunyai kemampuan yang sama untuk melaksanakannya.

Karena Jihad adalah amalan yang paling utama dan banyak orang yang tidak sanggup melaksanakannya, maka Zikir yang terus-menerus dan banyak adalah sama dengannya dan lebih utama darinya, beramal pada 10 hari Zulhijah lebih utama darinya, kecuali bagi mereka yang keluar rumah dengan nyawa dan harta mereka dan tidak kembali dengan membawa apapun.

Karena Haji dan Umrah termasuk amalan yang paling utama dan banyak orang yang tidak dapat melaksanakannya, maka Allah telah mensyariatkan amalan yang mempunyai pahala Haji dan Umrah, dan amalan tersebut seperti Haji pahalanya, bukan bagiannya, maka siapa yang mengamalkannya mereka tidak mendapat keringanan Haji Islam darinya.

 

Di antaranya:

1. Niat yang tulus disertai keinginan kuat bisa menyamai pahala haji

Dari Jabir radhiyallahu ‘anhu, ia berkata:

«كُنَّا مَعَ النَّبِيِّ ﷺ فِي غَزَاةٍ فَقَالَ: ‌إِنَّ ‌بِالْمَدِينَةِ ‌لَرِجَالًا مَا سِرْتُمْ مَسِيرًا وَلَا قَطَعْتُمْ وَادِيًا إِلَّا كَانُوا مَعَكُمْ، حَبَسَهُمُ الْمَرَضُ». [صحيح مسلم (1911)

"Kami pernah bersama Nabi ﷺ dalam suatu peperangan, lalu beliau bersabda:
'Sungguh, di Madinah ada sekelompok orang; kalian tidaklah menempuh suatu perjalanan dan tidak melintasi suatu lembah kecuali mereka bersama kalian. Mereka terhalang karena sakit.'"
(HR. Muslim, no. 1911)

Dari Sahal bin Hunaif radhiyallahu ‘anhu, Nabi ﷺ bersabda:

«مَنْ سَأَلَ اللهَ الشَّهَادَةَ بِصِدْقٍ ‌بَلَّغَهُ ‌اللهُ ‌مَنَازِلَ ‌الشُّهَدَاءِ وَإِنْ مَاتَ عَلَى فِرَاشِهِ». [صحيح مسلم (1909)

"Siapa yang memohon kepada Allah untuk mati syahid dengan tulus, maka Allah akan menyampaikannya ke derajat para syuhada meskipun ia meninggal di atas ranjangnya."
(HR. Muslim, no. 1909)

Maka, siapa pun yang terhalang untuk berhaji karena uzur, namun jujur dalam niatnya, insyaAllah ia akan dicatat mendapatkan pahala haji.

Dalam makna ini, seorang penyair berkata:

Wahai para musafir menuju Baitullah yang mulia,
Kalian berjalan dengan jasad, sedangkan kami berjalan dengan ruh.
Kami tinggal karena uzur dan takdir,
Dan siapa yang tinggal karena uzur, maka ia pun telah berangkat.

Sungguh, "orang yang duduk karena uzur adalah sekutu bagi mereka yang berjalan; bahkan bisa jadi ia melampaui mereka dengan hatinya, sementara mereka hanya melangkah dengan jasad." (Lathaif al-Ma’arif, hlm. 477)

 

2- Salat berjamaah

Dari Abu Umamah radhiyallahu 'anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda: 

«مَنْ خَرَجَ مِنْ بَيْتِهِ مُتَطَهِّرًا إِلَى صَلَاةٍ مَكْتُوبَةٍ فَأَجْرُهُ كَأَجْرِ الْحَاجِّ الْمُحْرِمِ، وَمَنْ خَرَجَ إِلَى تَسْبِيحِ الضُّحَى لَا يَنْصِبُهُ إِلَّا إِيَّاهُ فَأَجْرُهُ كَأَجْرِ الْمُعْتَمِرِ، وَصَلَاةٌ عَلَى أَثَرِ صَلَاةٍ لَا لَغْوَ بَيْنَهُمَا كِتَابٌ فِي عِلِّيِّينَ» (حسن: رواه أبو داود (558)، وحسنه الألباني

"Siapa yang keluar dari rumahnya dalam keadaan suci untuk melaksanakan salat wajib, maka pahalanya seperti pahala orang yang tengah berihram Haji, siapa yang keluar dari rumahnya untuk melaksanakan salat Duha, sementara ia tidak mempunyai keinginan selain daripada itu, maka pahalanya seperti orang yang sedang berumrah; menunggu salat hingga tiba waktu salat yang lain tanpa menyibukkan dirinya dengan suatu hal yang sia-sia, maka amalannya akan tercatat di suatu tempat yang berkedudukan paling tinggi." (HR. Abu Daud: 558, hasan menurut syekh Al-Albani)

 

3- Salat Subuh berjamaah dan duduk berzikir hingga terbit matahari kemudian salat dua rakaat.

Dari Anas radhiyallahu 'anhu, berkata: Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda: 

«مَنْ صَلَّى الغَدَاةَ فِي جَمَاعَةٍ، ثُمَّ قَعَدَ يَذْكُرُ اللهَ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ، ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ كَانَتْ لَهُ كَأَجْرِ حَجَّةٍ وَعُمْرَةٍ، تَامَّةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ» (حسن: رواه الترمذي (586)، وحسنه.)

“Siapa yang salat Subuh berjamaah, kemudian ia duduk berzikir sampai matahari terbit yang dilanjutkan dengan salat dua rakaat, maka ia mendapatkan pahala seperti pahala Haji dan Umrah yang sempurna, sempurna, sempurna.” (HR. Tirmidzi: 586, status hasan)

 

4- Pergi ke masjid untuk belajar atau mengajarkan ilmu

Dari Umamah radhiyallahu ‘anhu, Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ غَدَا إِلَى الْمَسْجِدِ لا يُرِيدُ إِلا أَنْ يَتَعَلَّمَ خَيْرًا أَوْ يُعَلِّمَهُ، كَانَ لَهُ كَأَجْرِ حَاجٍّ تَامًّا حَجَّتُهُ

“Siapa yang berangkat ke masjid yang ia inginkan hanyalah untuk belajar kebaikan atau mengajarkan kebaikan, ia akan mendapatkan pahala Haji yang sempurna Hajinya.” (Hasan Sahih: Sahih at-Targhib (86 - (3)

 

5- Bertasbih, Takbir dan Tahmid setelah Salat fardu

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda: 

 جَاءَ الْفُقَرَاءُ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالُوا ذَهَبَ أَهْلُ الدُّثُورِ مِنْ الْأَمْوَالِ بِالدَّرَجَاتِ الْعُلَا وَالنَّعِيمِ الْمُقِيمِ يُصَلُّونَ كَمَا نُصَلِّي وَيَصُومُونَ كَمَا نَصُومُ وَلَهُمْ فَضْلٌ مِنْ أَمْوَالٍ يَحُجُّونَ بِهَا وَيَعْتَمِرُونَ وَيُجَاهِدُونَ وَيَتَصَدَّقُونَ قَالَ أَلَا أُحَدِّثُكُمْ إِنْ أَخَذْتُمْ أَدْرَكْتُمْ مَنْ سَبَقَكُمْ وَلَمْ يُدْرِكْكُمْ أَحَدٌ بَعْدَكُمْ وَكُنْتُمْ خَيْرَ مَنْ أَنْتُمْ بَيْنَ ظَهْرَانَيْهِ إِلَّا مَنْ عَمِلَ مِثْلَهُ تُسَبِّحُونَ وَتَحْمَدُونَ وَتُكَبِّرُونَ خَلْفَ كُلِّ صَلَاةٍ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ «صحيح البخاري (843)، ومسلم (595)

"Pernah datang para fuqara kepada Nabi seraya berkata, "Orang-orang kaya, dengan harta benda mereka itu, mereka mendapatkan kedudukan yang tinggi, juga kenikmatan yang abadi. Karena mereka melaksanakan Salat seperti juga kami melaksanakan Salat. Mereka puasa sebagaimana kami juga puasa. Namun mereka memiliki kelebihan disebabkan harta mereka, sehingga mereka dapat menunaikan ibadah Haji dengan harta tersebut, juga dapat melaksanakan Umrah bahkan dapat berjihad dan bersedekah." Maka Nabi pun bersabda: "Maukah aku sampaikan kepada kalian sesuatu yang apabila kalian ambil (sebagai amal ibadah) kalian akan dapat melampaui (derajat) orang-orang yang sudah mengalahkan kalian, dan tidak akan ada yang dapat mengalahkan kalian dengan amal ini sehingga kalian menjadi yang terbaik di antara kalian dan di tengah-tengah mereka kecuali bila ada orang yang mengerjakan seperti yang kalian amalkan ini. Yaitu kalian membaca; Tasbih (Subhaanallah), membaca Tahmid (Alhamdulillah) dan membaca Takbir (Allahu Akbar) setiap selesai dari Salat sebanyak masing-masing 33 kali." (HR. Al-Bukhari: 843) dan Muslim: 595)

 

6-Melaksanakan kewajiban Syariah dan menghindari hal-hal yang diharamkan.

“Melaksanakan segala kewajiban itu lebih baik daripada menunaikan ibadah Haji, Umrah dan lain-lain. Sebab tidak ada sesuatu pun yang lebih mendekatkan hamba kepada Allah Ta’ala selain mengerjakan apa yang diwajibkan-Nya atas mereka. Bagi banyak orang, mungkin mudah baginya untuk menunaikan ibadah Haji dan bersedekah, namun tidak mudah baginya untuk membayar utang dan menolak kezaliman. Demikian pula, sangat berat bagi banyak orang untuk membersihkan dari harta haram dan syubhat, dan mudah bagi mereka untuk biaya Haji dan bersedekah. (Lataif al-Ma'arif, hal. 439)

 

7. Umrah di Bulan Ramadan Setara dengan Haji Bersama Nabi ﷺ

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata:

Rasulullah ﷺ berkata kepada seorang wanita dari kalangan Anshar:

(ما مَنَعَكِ أَنْ تَحُجِّي مَعَنَا؟ قَالَتْ: لَمْ يَكُنْ لَنَا إِلَّا نَاضِحَانِ [بَعِيرَانِ]، فَحَجَّ أَبُو وَلَدِهَا وَابْنُهَا عَلَى نَاضِحٍ، وَتَرَكَ لَنَا نَاضِحًا نَنْضَحُ عَلَيْهِ [نَسْقِي عَلَيْهِ] الْأَرْضَ، قَالَ: فَإِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فَاعْتَمِرِي، فَإِنَّ عُمْرَةً فِيهِ تَعْدِلُ حَجَّةً)

وفي روايةٍ لمسلم: (حَجَّةً مَعِي)
[رواه البخاري (١٧٨٢) ومسلم (١٢٥٦)


"Apa yang menghalangimu untuk berhaji bersama kami?"
Wanita itu menjawab: "Kami hanya memiliki dua ekor unta; suami dan anakku berhaji menggunakan satu unta, dan kami menggunakan yang lain untuk menyirami ladang."
Beliau ﷺ bersabda:
"Jika datang bulan Ramadan, lakukanlah umrah, karena umrah di dalamnya setara dengan haji."
Dalam riwayat Muslim disebutkan: "(setara) dengan haji bersamaku."
(HR. Bukhari, no. 1782 dan Muslim, no. 1256)

Al-Hafizh Ibnu Hajar menjelaskan:

"Kesimpulannya, Nabi ﷺ memberitahu bahwa umrah di bulan Ramadan setara dengan haji dalam hal pahala, bukan berarti menggantikan haji wajib, karena seluruh ulama sepakat bahwa umrah tidak menggugurkan kewajiban haji." (Fath al-Bari, 3/604)

 

8. Berbakti kepada Orang Tua

Dari Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata:

«جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ ﷺ يَسْتَأْذِنُهُ فِي الْجِهَادِ فَقَالَ: أَحَيٌّ وَالِدَاكَ؟ قَالَ: نَعَمْ قَالَ: فَفِيهِمَا فَجَاهِدْ».. [صحيح مسلم (2549)

"Seorang laki-laki datang kepada Nabi ﷺ untuk meminta izin ikut berjihad. Maka Nabi ﷺ bertanya: 'Apakah kedua orang tuamu masih hidup?'
Ia menjawab: 'Ya.'
Beliau ﷺ bersabda: 'Kalau begitu, berjihadlah dengan berbakti kepada keduanya.'" (HR. Muslim, no. 2549)


 

9- Berjalan untuk kebutuhan seorang Muslim.

Al-Hasan berkata: Memenuhi kebutuhan saudaramu yang muslim lebih baik bagimu daripada Haji setelah Haji. (Lataif al-Ma'arif, hlm. 439)

Alangkah indahnya ucapan Ibnu Rajab dalam Lataifnya:

“Siapa yang melewatkan ibadah di Arafah pada tahun ini, maka hendaklah dia menunaikan ibadahnya di sisi Allah sesuai dengan hak yang telah diketahuinya. 

Siapa yang tidak mampu menunaikan mabit di Muzdalifah, hendaklah azamnya mabit dalam ketaatan kepada Allah.” maka dia membawanya semakin dekat dengannya. 

Siapa yang tidak mampu menunaikan rasa harap dan takut, hendaklah dia menunaikan rasa pengharapan dan rasa takut kepada Allah.

Siapa yang tidak mampu menyembelih hewan kurbannya di Mina, maka hendaklah ia mengorbankan syahwatnya di sini maka ia telah sampai di Mina.

Siapa yang tidak sampai ke Baitullah karena letaknya jauh, hendaklah dia menuju kepada pemilik Baitullah. Sebab Dia lebih dekat dengan yang memanggilnya dan berharap kepadaNya daripada urat lehernya.” (Lataif al-Ma'rif, hal. 501)

 

Kita memohon kepada Allah Ta’ala untuk memasukkan kita dengan rahmat-Nya ke dalam hamba-hamba-Nya yang saleh, dan menjadikan kita termasuk orang-orang yang menaati-Nya. Doa terakhir kita adalah: Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, dan semoga shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada Nabi kita Muhammad beserta keluarga dan para sahabatnya.

 

Bagikan artikel ini kepada orang yang kamu cintai dan bimbing mereka kepada kebaikan dan tulis komentar Kamu di artikel ini.

“Orang yang menunjukan kepada kebaikan sama seperti orang yang mengamalkannya.” (Hadits Sahih)

Mencari

Paling banyak terjual

Artikel terkait

2023/12/05
1.610

3 Amalan Ringan yang Melindungi Anda dari Setan dan Membuat Anda Tetap Aman

Nabi Sang Kekasih, memberi tahu kita bahwa setan mengalir melalui darah anak Adam. Karena itu, Nabi membimbing kita kepada hal mudah yang akan melindungi kita dari setan yang terkutuk

2023/12/27
1.621

Kunci Rezeki

Apa yang membuat Anda begitu cemas? Allah menanggung dan menjaminnya.

2024/01/07
1.150

Amal yang paling dicintai Allah

Jika suatu sifat terdapat dalam ketaatan, maka Allah menyukainya, karenanya Nabi ﷺ tercinta selalu mengamalkannya. Klik di sini sekarang dan pelajari tentangnya

Dengan aplikasi Al-Mosaly, Ketahui masjid terdekat, di mana pun Anda berada, dengan sangat akurat.

Unduh sekarang

Pemrograman Madar © 2025 Semua hak dilindungi undang-undang bagi pemrograman Madar

Powered by Madar Software