Unduh AlMosaly Sekarang
Artikel Almosaly >> Ramadhan

Adab Berdoa di Bulan Ramadan

Adab Berdoa di Bulan Ramadan
2025/03/10
610

Berdoa adalah salah satu ibadah terbesar yang mendekatkan seorang hamba kepada Allah. Oleh karena itu, doa harus dilakukan dengan penuh adab dan kekhusyukan. Sebagaimana seseorang yang meminta sesuatu kepada orang lain akan menunjukkan kesopanan tertinggi, memilih kata-kata terbaik, dan mendengarkan dengan penuh perhatian, demikian pula ketika berdoa kepada Allah, bahkan lebih dari itu.

Allah Ta'ala adalah Dzat yang paling berhak untuk diminta dan dipanjatkan doa kepada-Nya, serta paling berhak untuk kita tunjukkan adab.

Jika kita mencermati Al-Qur’an dan Sunnah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, kita akan menemukan bahwa doa memiliki adab-adab tertentu, baik yang bersifat wajib maupun yang dianjurkan. Berikut beberapa di antaranya:

1. Berwudhu Sebelum Berdoa

Dari Abu Musa, ia berkata:

«دَعَا النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم بِمَاءٍ فَتَوَضَّأَ، ثُمَّ رَفَعَ يَدَيْهِ، فَقَالَ: ‌اللَّهُمَّ ‌اغْفِرْ ‌لِعُبَيْدٍ ‌أَبِي ‌عَامِرٍ...» [صحيح البخاري (6383) ومسلم (2498)

"Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam meminta air, lalu beliau berwudhu, kemudian mengangkat kedua tangannya dan berdoa: ‘Ya Allah, ampunilah ‘Ubaid Abu ‘Amir...’" (Shahih Bukhari 6383 dan Muslim 2498)

2. Menghadap Kiblat Saat Berdoa

Dari Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu 'anhu, ia berkata:

«اسْتَقْبَلَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم الْكَعْبَةَ، فَدَعَا .... [صحيح البخاري (3960) ومسلم

"Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menghadap Ka'bah lalu berdoa..." (Shahih Bukhari 3960 dan Muslim 1794)

Dalam shalat istisqa (memohon hujan), ketika Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam hendak berdoa, beliau menghadap kiblat dan membalikkan selendangnya.

Juga disebutkan:

وَ «لَمَّا كَانَ يَوْمُ بَدْرٍ نَظَرَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَى الْمُشْرِكِينَ وَهُمْ أَلْفٌ، وَأَصْحَابُهُ ثَلَاثُمِائَةٍ وَتِسْعَةَ عَشَرَ رَجُلًا، فَاسْتَقْبَلَ نَبِيُّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْقِبْلَةَ، ثُمَّ مَدَّ يَدَيْهِ فَجَعَلَ يَهْتِفُ بِرَبِّهِ: اَللَّهُمَّ أَنْجِزْ لِي مَا وَعَدْتَنِي، اَللَّهُمَّ آتِ مَا وَعَدْتَنِي، اَللَّهُمَّ إِنْ تُهْلِكْ هَذِهِ الْعِصَابَةَ مِنْ أَهْلِ الْإِسْلَامِ لَا تُعْبَدْ فِي الْأَرْضِ. فَمَا زَالَ يَهْتِفُ بِرَبِّهِ مَادًّا يَدَيْهِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ، حَتَّى سَقَطَ رِدَاؤُهُ عَنْ مَنْكِبَيْهِ». [صحيح مسلم (1763)

"Pada hari Perang Badar, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melihat kaum musyrikin berjumlah seribu orang, sedangkan para sahabatnya hanya 319 orang. Maka beliau menghadap kiblat, lalu mengangkat kedua tangannya dan terus-menerus berdoa: ‘Ya Allah, tunaikanlah janji-Mu kepadaku, ya Allah berikanlah kepadaku apa yang telah Engkau janjikan, ya Allah, jika Engkau membinasakan pasukan kecil ini, maka tidak ada lagi yang akan menyembah-Mu di muka bumi ini.’ Beliau terus-menerus berdoa dengan tangan terangkat, menghadap kiblat, hingga selendangnya jatuh dari pundaknya." (Shahih Muslim 1763)

3. Mengangkat Kedua Tangan Saat Berdoa

Dari Salman radhiyallahu 'anhu, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda:

 "‌إِنَّ ‌رَبَّكُمْ ‌حَيِيٌّ ‌كَرِيمٌ، يَسْتَحْيِي مِنْ عَبْدِهِ أَنْ يَرْفَعَ إِلَيْهِ يَدَهُ، فَيَرُدَّهُمَا صِفرًا - أَوْ قَالَ: خَائِبَتَيْنِ".». [(صحيح) سنن أبي داود (1488) وابن ماجه (3865)

"Sesungguhnya Rabb kalian Maha Pemalu dan Maha Mulia. Dia merasa malu bila seorang hamba mengangkat tangannya kepada-Nya lalu mengembalikannya dalam keadaan kosong atau sia-sia." (Shahih Sunan Abu Dawud 1488 dan Ibnu Majah 3865)

Cara Mengangkat Tangan Saat Berdoa

  1. Mengangkat tangan dengan posisi telapak tangan menghadap wajah dan punggung tangan mengarah ke kiblat:
    Dari Umair, mantan budak Bani Abi Lahm:

«أَنَّهُ رَأَى النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم يَسْتَسْقِي عِنْدَ أَحْجَارِ الزَّيْتِ، قَرِيبًا مِنَ الزَّوْرَاءِ قَائِمًا، يَدْعُو يَسْتَسْقِي رَافِعًا يَدَيْهِ قِبَلَ وَجْهِهِ، لَا يُجَاوِزُ بِهِمَا رَأْسَهُ». [(صحيح) سنن أبي داود (1168)، والترمذي (557)

"Ia melihat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berdoa meminta hujan di dekat Hajar Az-Zait (sebuah tempat di Madinah), dalam keadaan berdiri, mengangkat kedua tangannya ke wajahnya, tidak melebihi kepalanya." (Shahih Sunan Abu Dawud 1168 dan Tirmidzi 557)

  1. Ketika berdoa meminta hujan (istisqa), beliau membalikkan telapak tangan ke atas:
    Dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu:

«أَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم اسْتَسْقَى، فَأَشَارَ بِظَهْرِ كَفَّيْهِ إِلَى السَّمَاءِ». [صحيح مسلم (896)

"Bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berdoa meminta hujan, lalu membalikkan telapak tangannya ke arah langit." (Shahih Muslim 896)

  1. Tidak berlebihan dalam mengangkat tangan kecuali dalam istisqa:
    Dari Anas radhiyallahu 'anhu, ia berkata:

«كَانَ لَا يَرْفَعُ يَدَيْهِ فِي شَيْءٍ مِنْ دُعَائِهِ إِلَّا فِي الِاسْتِسْقَاءِ. حَتَّى يُرَى بَيَاضُ إِبْطَيْهِ». [صحيح البخاري (1031، 3565)، مسلم (896)]

"Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tidak pernah mengangkat kedua tangannya dalam doanya, kecuali dalam istisqa, sampai terlihat putihnya kedua ketiak beliau." (Shahih Bukhari 1031, 3565 dan Muslim 896)

4. Memastikan Kesungguhan dalam Berdoa dan Yakin Akan Dikabulkan

Kesungguhan ini berasal dari pengenalan terhadap Allah, keyakinan akan kekayaan-Nya, kekuasaan-Nya, kemurahan-Nya, serta kebenaran janji-Nya.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

«إِذَا دَعَا أَحَدُكُمْ فَلَا يَقُلِ: اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي إِنْ شِئْتَ، وَلَكِنْ لِيَعْزِمِ الْمَسْأَلَةَ، وَلْيُعَظِّمِ الرَّغْبَةَ فَإِنَّ اللهَ لَا يَتَعَاظَمُهُ شَيْءٌ أَعْطَاهُ.». [صحيح البخاري (7477) ومسلم (2679) واللفظ له]

"Jika salah seorang dari kalian berdoa, janganlah ia berkata: ‘Ya Allah, ampunilah aku jika Engkau menghendaki.’ Tetapi hendaklah ia bersungguh-sungguh dalam meminta dan membesarkan harapannya, karena Allah tidak merasa berat untuk memberi." (Shahih Bukhari 7477 dan Muslim 2679)

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

«‌ادْعُوا ‌اللَّهَ ‌وَأَنْتُمْ ‌مُوقِنُونَ ‌بِالإِجَابَةِ، وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ لَا يَسْتَجِيبُ دُعَاءً مِنْ قَلْبٍ غَافِلٍ لَاهٍ». [(حسن) سنن الترمذي (3479)

"Berdoalah kepada Allah dengan penuh keyakinan akan dikabulkan. Ketahuilah bahwa Allah tidak akan mengabulkan doa dari hati yang lalai dan tidak khusyuk." (Hasan, Sunan Tirmidzi 3479)

5. Berdoa dengan Penuh Kerendahan dan Kekhusyukan

Allah berfirman:

﴿وَاذْكُرْ رَّبَّكَ فِي نَفْسِكَ تَضَرُّعًا وَخِيفَةً﴾

"Dan sebutlah (nama) Rabb-mu dalam hatimu dengan rendah diri dan rasa takut." (Al-A’raf: 205)

Salah satu contoh ketawadhuan dan kekhusyukan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dalam berdoa adalah ketika beliau membaca ayat tentang Nabi Ibrahim:

«أَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم تَلَا قَوْلَ اللهِ عز وجل فِي إِبْرَاهِيمَ: {رَبِّ إِنَّهُنَّ أَضْلَلْنَ كَثِيرًا مِنَ النَّاسِ فَمَنْ تَبِعَنِي فَإِنَّهُ مِنِّي} الْآيَةَ. وَقَالَ عِيسَى عليه السلام: {إِنْ تُعَذِّبْهُمْ فَإِنَّهُمْ عِبَادُكَ وَإِنْ تَغْفِرْ لَهُمْ فَإِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ} فَرَفَعَ يَدَيْهِ وَقَالَ: اللَّهُمَّ، أُمَّتِي أُمَّتِي وَبَكَى، فَقَالَ اللهُ عز وجل يَا جِبْرِيلُ، اذْهَبْ إِلَى مُحَمَّدٍ، وَرَبُّكَ أَعْلَمُ، فَسَلْهُ مَا يُبْكِيكَ؟ فَأَتَاهُ جِبْرِيلُ عليه الصلاة والسلام، فَسَأَلَهُ فَأَخْبَرَهُ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم بِمَا قَالَ، وَهُوَ أَعْلَمُ، فَقَالَ اللهُ: يَا جِبْرِيلُ، اذْهَبْ إِلَى مُحَمَّدٍ فَقُلْ: ‌إِنَّا ‌سَنُرْضِيكَ فِي أُمَّتِكَ وَلَا نَسُوءُكَ». [صحيح مسلم (202)

"Ya Rabb-ku, sesungguhnya mereka telah menyesatkan banyak manusia. Barang siapa mengikutiku, maka dia termasuk golonganku." (Ibrahim: 36)

Juga ayat tentang Nabi Isa:

"Jika Engkau mengazab mereka, maka sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba-Mu. Jika Engkau mengampuni mereka, maka sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa, Maha Bijaksana." (Al-Ma'idah: 118)

Kemudian beliau mengangkat tangannya dan berkata:

"Ya Allah, umatku, umatku!" lalu menangis.

Maka Allah berfirman kepada Jibril, "Wahai Jibril, temuilah Muhammad dan tanyakan kepadanya apa yang membuatnya menangis!" (Shahih Muslim 202)

Itulah beberapa adab dalam berdoa yang sebaiknya diperhatikan, terutama di bulan Ramadan yang penuh berkah ini. Semoga Allah menerima doa-doa kita, menjadikan kita termasuk orang-orang yang dibebaskan dari neraka, dan mengaruniakan kita kebaikan dunia dan akhirat.

Alhamdulillahi Rabbil ‘alamin, Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi kita Muhammad ﷺ, keluarganya, dan para sahabatnya.

Jangan lupa bagikan tulisan ini kepada orang yang kamu cintai! Tulis juga komentar kamu disini. Semoga menjadi sebab hidayah atau pengingat bagi yang lupa, serta dicatat sebagai amal jariyah dengan pahala yang terus mengalir dan jalan ampunan dosa dan mendatangkan pahala besar dari Allah. 🌹

“Orang yang menunjukan kepada kebaikan sama seperti orang yang mengamalkannya tanpa dikurangi pahala orang yang mengamalkannya." (HR. Muslim)

Mencari

Paling banyak terjual

Artikel terkait

2025/02/28
249

Wahai Pencari Kebaikan, Ramadan Telah Datang!

Seorang mukmin senantiasa berputar dalam roda waktu.... Simak selengkapnya

2025/03/04
426

Ini dia Amalan Shalih Terbaik di Bulan Ramadan

Berikut ibadah yang sebaiknya diperhatikan selama Ramadan. Simak selengkapnya

2025/03/06
400

Keutamaan Doa di Bulan Ramadan

Bulan Ramadan bukan sekadar bulan untuk berpuasa, menunaikan salat malam, dan membaca Al-Qur'an. Simak disini

ellipse

Dengan aplikasi Al-Mosaly, Ketahui masjid terdekat, di mana pun Anda berada, dengan sangat akurat.

Unduh sekarang

Pemrograman Madar © 2025 Semua hak dilindungi undang-undang bagi pemrograman Madar

Powered by Madar Software