Unduh AlMosaly Sekarang
Artikel Almosaly >> Tadabur Al-Qur'an

🌿 Bagaimana Meraih Al-Husna dan Tambahan?

🌿 Bagaimana Meraih Al-Husna dan Tambahan?
2025/05/20
339

Allah Ta’ala berfirman:

﴿لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا الْحُسْنَى وَزِيَادَةٌ﴾

"Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (al-ḥusnā) dan tambahan." (Yunus: 26)

Allah memberi kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik dengan balasan al-ḥusnā, yaitu Surga, dan tambahan, yaitu memandang wajah Allah yang Maha Mulia. Lalu bagaimana agar kita termasuk orang-orang yang mendapatkan al-ḥusnā dan tambahan? Apa jalan menuju ke sana?

 

🔑 Kunci-Kunci Meraih Al-Ḥusnā dan Tambahan:

🟢 1. Ihsan dalam Amal

Ihsan adalah tingkatan tertinggi dalam islam. Ihsan artinya merasa diawasi oleh Allah dalam keadaan sembunyi maupun terang-terangan. Ihsan mencakup:

🔹 Ihsan dalam Ibadah: Merasa diawasi Allah dan memperbaiki ketaatan.

الإحسان: أَنْ ‌تَعْبُدَ ‌اللهَ ‌كَأَنَّكَ ‌تَرَاهُ، ‌فَإِنْ ‌لَمْ ‌تَكُنْ ‌تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ

"Ihsan adalah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihat-Nya, jika engkau tidak bisa melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia melihatmu."
(HR. Bukhari no. 50, Muslim no. 8)

Imam An-Nawawi rahimahullah berkata:
"Yang dimaksud dengan ihsan adalah isyarat kepada muraqabah (merasa diawasi oleh Allah) dan baiknya ketaatan. Siapa yang merasa diawasi oleh Allah, maka ia akan memperbaiki amalnya." (Nadhrah an-Na‘īm, 2/68)

Dari Abu Salamah bin Abdurrahman, bahwa ia bertanya kepada ‘Aisyah radiallahu anha:

كَيْفَ كَانَتْ صَلَاةُ رَسُولِ اللهِ ﷺ فِي رَمَضَانَ؟ فَقَالَتْ: مَا كَانَ يَزِيدُ فِي رَمَضَانَ وَلَا فِي غَيْرِهَا عَلَى إِحْدَى عَشْرَةَ رَكْعَةً، ‌يُصَلِّي ‌أَرْبَعًا، ‌فَلَا ‌تَسَلْ ‌عَنْ ‌حُسْنِهِنَّ ‌وَطُولِهِنَّ، ثُمَّ ‌يُصَلِّي ‌أَرْبَعًا، ‌فَلَا ‌تَسَلْ ‌عَنْ ‌حُسْنِهِنَّ ‌وَطُولِهِنَّ، ثُمَّ يُصَلِّي ثَلَاثًا. فَقُلْتُ: يَا رَسُولَ اللهِ، أَتَنَامُ قَبْلَ أَنْ تُوتِرَ؟ قَالَ: يَا عَائِشَةُ، إِنَّ عَيْنَيَّ تَنَامَانِ وَلَا يَنَامُ قَلْبِي.». [صحيح البخاري (2013)

"Bagaimana salat Rasulullah ﷺ di bulan Ramadan?"
Ia berkata:
"Beliau tidak pernah menambah (jumlah rakaat) di bulan Ramadan dan di luar Ramadan melebihi 11 rakaat. Beliau salat 4 rakaat —jangan engkau tanya tentang bagus dan panjangnya— lalu beliau salat 4 rakaat lagi —jangan engkau tanya tentang bagus dan panjangnya— kemudian beliau salat 3 rakaat (witir). Aku bertanya: Wahai Rasulullah, apakah engkau tidur sebelum salat witir? Beliau menjawab: Wahai ‘Aisyah, kedua mataku tidur, namun hatiku tidak tidur." (HR. Bukhari no. 2013)

🔹 Ihsan dalam Muamalah: Berbuat baik kepada sesama, bahkan kepada orang yang menyakiti.

✔ Jadikan ihsan sebagai timbanganmu dalam salat, puasa, doa, pekerjaan, dan hubungan sosial.

 

🟢 2. Menjaga Salat, terutama Subuh dan Ashar

Dari Jarir bin Abdullah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata:

«كُنَّا جلوس عند رسول الله ﷺ. إِذْ نَظَرَ إِلَى الْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ فَقَالَ "أَمَا إِنَّكُمْ سَتَرَوْنَ رَبَّكُمْ كَمَا تَرَوْنَ هَذَا الْقَمَرَ. لَا تُضَامُّونَ فِي رُؤْيَتِهِ. فَإِنِ اسْتَطَعْتُمْ أَنْ لَا تُغْلَبُوا عَلَى صَلَاةٍ قَبْلَ طُلُوعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ غُرُوبِهَا" يَعْنِي الْعَصْرَ وَالْفَجْرَ. ثُمَّ قَرَأَ جَرِيرٌ: {وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ قَبْلَ طُلُوعِ الشمس وقبل غروبها}». [صحيح البخاري (1/ 119) ومسلم (633) واللفظ له]

"Kami sedang duduk bersama Rasulullah ﷺ, lalu beliau melihat bulan purnama dan bersabda:

"Sesungguhnya kalian akan melihat Rabb kalian sebagaimana kalian melihat bulan ini. Kalian tidak akan berdesak-desakan dalam melihat-Nya. Maka jika kalian mampu untuk tidak lalai dari dua salat sebelum matahari terbit dan sebelum terbenamnya, maka lakukanlah."

Lalu Jarir membaca:

﴿وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ قَبْلَ طُلُوعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ غُرُوبِهَا﴾

"Dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu sebelum matahari terbit dan sebelum terbenam." (Qaf: 39) (HR. Bukhari 1/119, Muslim no. 633)

Catatan: "لا تُضَامُّون" bisa berarti: tidak akan saling berdesakan, atau tidak akan tertimpa kezaliman dalam melihat-Nya — semuanya akan diberi kesempatan yang sama untuk melihat Allah.

Dua salat yang disebut adalah: Subuh dan Ashar, karena biasanya manusia mudah lalai dalam dua waktu ini: pagi karena mengantuk, sore karena sibuk dunia.

Disebutkan oleh sebagian ulama, bahwa:

"Setelah menyebutkan nikmat melihat Allah, lalu diperintahkan menjaga dua salat ini, karena menjaga keduanya merupakan sebab masuk Surga dan mendapat nikmat melihat wajah Allah."

Sebagaimana sabda Nabi ﷺ dalam hadits lain:

"من صلى البردين دخل الجنة."

"Siapa yang salat dua waktu yang sejuk (Subuh dan Ashar), ia masuk Surga." (Fathul Bārī Ibn Rajab, 4/323)

 

🟢 3. Doa yang Tulus

Salah satu jalan terbesar untuk meraih al-ḥusnā dan tambahan adalah berdoa dengan tulus, memohon kepada Allah dengan jujur, di waktu-waktu mustajab, agar bisa melihat wajah-Nya yang mulia.

Telah disebutkan bahwa Nabi ﷺ berdoa kepada Allah memohon kerinduan untuk bertemu dengan-Nya, dan kenikmatan melihat wajah-Nya. Ini menunjukkan tingginya derajat tersebut.

Dari ‘Ammar bin Yasir radhiyallahu ‘anhuma:

Bahwa Nabi ﷺ berdoa:

"اللَّهُمَّ بِعِلْمِكَ الْغَيْبَ، وَقُدْرَتِكَ عَلَى الْخَلْقِ، أَحْيِنِي مَا عَلِمْتَ الْحَيَاةَ خَيْرًا لِي، وَتَوَفَّنِي إِذَا عَلِمْتَ الْوَفَاةَ خَيْرًا لِي، اللَّهُمَّ وَأَسْأَلُكَ خَشْيَتَكَ فِي الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ، وَكَلِمَةَ الْحَقِّ فِي الرِّضَا وَالْغَضَبِ، وَالْقَصْدَ فِي الْفَقْرِ وَالْغِنَى، وَنَعِيمًا لَا يَنْفَدُ، وَقُرَّةَ عَيْنٍ لَا تَنْقَطِعُ، وَالرِّضَاءَ بَعْدَ الْقَضَاءِ، وَبَرْدَ الْعَيْشِ بَعْدَ الْمَوْتِ، وَلَذَّةَ النَّظَرِ إِلَى وَجْهِكَ، وَالشَّوْقَ إِلَى لِقَائِكَ، فِي غَيْرِ ضَرَّاءَ مُضِرَّةٍ، وَلَا فِتْنَةٍ مُضِلَّةٍ، اللَّهُمَّ زَيِّنَّا بِزِينَةِ الْإِيمَانِ، وَاجْعَلْنَا هُدَاةً مُهْتَدِينَ.

"Ya Allah, dengan ilmu-Mu terhadap perkara yang gaib dan dengan kekuasaan-Mu atas seluruh makhluk, hidupkanlah aku selama Engkau mengetahui bahwa hidup itu lebih baik bagiku. Dan wafatkanlah aku jika Engkau mengetahui bahwa wafat itu lebih baik bagiku. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu rasa takut kepada-Mu dalam keadaan sembunyi maupun terang-terangan, aku memohon kepada-Mu kata-kata yang benar dalam kondisi ridha maupun marah, dan aku memohon sikap pertengahan dalam keadaan miskin maupun kaya. Aku memohon kepada-Mu kenikmatan yang tidak akan lenyap, dan penyejuk mata yang tak akan terputus. Aku memohon kepada-Mu keridhaan setelah takdir-Mu ditetapkan, dan kehidupan yang sejuk setelah kematian. Aku memohon kenikmatan memandang wajah-Mu, dan kerinduan untuk bertemu dengan-Mu, tanpa ditimpa musibah yang membinasakan, dan tanpa fitnah yang menyesatkan. Ya Allah, hiasilah kami dengan perhiasan iman, dan jadikanlah kami sebagai orang-orang yang memberi petunjuk dan mendapatkan petunjuk." (HR. An-Nasā’i no. 1305 – shahih)

Jika seseorang diberi ilham untuk berdoa, maka itu tanda ia akan dikabulkan. Maka mintalah kepada Allah kenikmatan melihat wajah-Nya dan kerinduan untuk bertemu dengan-Nya tanpa ujian yang membinasakan, dan tanpa fitnah yang menyesatkan.

 

🟢 4. Menjauhi Maksiat

Dari Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu, Nabi ﷺ bersabda:

"ثَلَاثَةٌ لَا يُكَلِّمُهُمُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، وَلَا يَنْظُرُ إِلَيْهِمْ، وَلَا يُزَكِّيهِمْ، وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ."

"Ada tiga golongan yang tidak akan diajak bicara oleh Allah pada hari kiamat, tidak akan dipandang oleh-Nya, tidak akan disucikan, dan bagi mereka azab yang pedih."

Kemudian Nabi ﷺ mengulanginya tiga kali. Abu Dzar berkata: "Merugilah mereka! Siapa mereka, wahai Rasulullah?"

Beliau bersabda:

"المُسْبِلُ، وَالْمَنَّانُ، وَالْمُنَفِّقُ سِلْعَتَهُ بِالْحَلِفِ الْكَاذِبِ."

(1) Musbil; laki-laki yang berpakaian di bawah mata kaki. 

(2) orang yang suka mengungkit pemberiannya, dan 

(3) orang yang menjual dagangannya dengan sumpah palsu." (HR. Muslim no. 106)

Hadits ini menunjukkan pentingnya menjauhi maksiat, karena pelaku maksiat terhalang dari kemuliaan di akhirat.

Ya Allah, karuniakan kepada kami surga-Mu, dan anugerahkan kepada kami kenikmatan memandang wajah-Mu yang mulia. Aamiin.

Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. 

Allahumma salli wa sallim wa barik ‘ala Muhammad, wa ‘ala alihi wa sahbihi ajma'in.

📢 Bagikan kebaikan ini kepada keluarga, teman-teman, dan orang tersayang.

semoga menjadi amal jariyah dan jalan ampunan dosa. 🌹

#AlMosalySahabatIbadahMu

📝 Tulis komentar kamu disini, semoga jadi inspirasi bagi yang lain. 

“Orang yang menunjukan kepada kebaikan sama seperti orang yang mengamalkannya tanpa dikurangi pahala orang yang mengamalkannya." (HR. Muslim)

Mencari

Paling banyak terjual

Artikel terkait

2025/04/30
240

Tadabbur Al-Qur’an adalah Kehidupan bagi Hati

Sudahkah hati kita saatnya menjadi lunak karena Tadabbur?. Simak selengkapnya

2025/05/18
185

🌿 10 Cara Praktis Tadabbur Al-Qur'an

Tadabbur Al-Qur’an adalah jalan menuju petunjuk, ruh hati, dan cahaya bagi pandangan batin..Simak selengkapnya

2025/05/19
244

🏞️ "Al-Husna wa Ziyādah (Kebaikan dan Tambahan)".. Apa artinya?

Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik dan tambahannya. Simak selengkapnya

ellipse

Dengan aplikasi Al-Mosaly, Ketahui masjid terdekat, di mana pun Anda berada, dengan sangat akurat.

Unduh sekarang

Pemrograman Madar © 2025 Semua hak dilindungi undang-undang bagi pemrograman Madar

Powered by Madar Software