
Rezeki yang berlimpah adalah salah satu hal yang ingin dicapai oleh setiap orang, dan mencapainya hanya bisa dengan Taufiq dan izin Allah Ta’ala. Rezeki yang luas adalah salah satu perhiasan kehidupan dunia ini. Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman: (artinya)
“Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia.”
(Al-Kahfi: 46)
Di antara sebab kunci Rezeki:
Pertama: Taqwa
Itu adalah pintu menuju semua kebaikan, dan penghalang dari jatuh ke dalam setiap larangan, bekal orang beriman menuju akhirat, dan dengan itu dia menuai kesenangan di dalamnya.
Allah Ta'ala berfirman: (artinya)
“Berbekallah karena sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa.”
(Al-Baqarah: 197)
itu adalah salah satu sebab yang dapat melepaskan kesusahan, dan menarik rezeki, berdasarkan firman Allah Ta'ala: (artinya)
“…Siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginyadan menganugerahkan kepadanya rezeki dari arah yang tidak dia duga….”
(Ath-Thalaq: 2-3)
Dan Allah ‘Azza wa Jalla berfirman: (artinya)
“Sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, niscaya Kami akan membukakan untuk mereka berbagai keberkahan dari langit dan bumi.”
(Al-A’raf: 96)
Tidak ada jalan untuk meraih segala kebaikan – termasuk turunnya berkah, dan limpahan rezeki – kecuali dengan komitmen takwa.
Ali bin Abi Thalib radhiyallahu 'anhu menjelaskan takwa dengan mengatakan:
"Takwa adalah takut pada Allah Al-Jalil, mengamalkan Wahyu (Al-Quran dan As-Sunnah), puas dengan yang sedikit, dan mempersiapkan diri untuk hari keberangkatan."
Siapa yang ini kebiasaannya, janganlah ia takut akan kesulitan, kesusahan atau kekurangan, Allah pasti memberinya kebaikan dalam segala bentuknya, dan menganugerahkan kepadanya dari karunia-Nya dengan keistiqamahannya; Sebagaimana firman Allah Ta’ala: (artinya)
“Seandainya mereka tetap berjalan lurus di atas jalan itu (agama Islam), niscaya Kami akan mencurahkan air yang banyak (rezeki yang cukup).”
(Al-Jin: 16)
Kedua: Istighfar
Manfaat dari Istighfar sangat besar bagi seorang Muslim, karena mudah di setiap lidah dan mutlak di setiap waktu dan tempat, itu adalah salah satu hal yang diperintahkan Allah kepada kita; Dimana Allah Ta’ala berfirman dalam perkataan Nuh alaihissalam: (artinya)
Lalu, aku berkata (kepada mereka), “Mohonlah ampun kepada Tuhanmu. Sesungguhnya Dia Maha Pengampun.
(Jika kamu memohon ampun,) niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu, memperbanyak harta dan anak-anakmu, serta mengadakan kebun-kebun dan sungai-sungai untukmu.”
(Nuh: 10-12)
Ketiga: Doa
Melalui ini seseorang dapat memohon kepada Allah Ta’ala untuk memenuhi suatu kebutuhan, agar sembuh dari suatu penyakit, memudahkan suatu urusan, menghilangkan kecemasan, atau untuk mencari rezeki dan sebagainya.
Ada banyak doa yang menjadi sebab untuk mendatangkan rezeki, dengan izin Allah, berdasarkan hadits Rasulullah;
"Ya Allah! Tuhan langit dan bumi, Tuhan yang menguasai 'arasy yang agung, Tuhan kami dan Tuhan segala sesuatu, Tuhan yang membelah biji-bijian dan menumbuhkan benih, Tuhan yang menurunkan kitab Taurat, Injil dan Al-Qur`ān. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan segala sesuatu yang Engkau pegang ubun-ubunnya. Ya Allah! Engkaulah Al-Awwal, maka tidak ada sesuatu pun yang mendahului-Mu. Ya Allah! Engkaulah Al-Ākhir, maka tidak ada sesuatu setelah-Mu. Ya Allah! Engkaulah Aẓ-Ẓāhir, maka tidak ada sesuatupun di atas-Mu. Ya Allah! Engkaulah Al-Bāṭin, maka tidak ada sesuatupun yang tersembunyi bagi-Mu. Ya Allah! Lunaskanlah hutang-hutang kami dan bebaskanlah kami dari kefakiran."
(HR. Sahih Muslim: 4/2084)
Yang penting bagi seorang Muslim untuk memohon kepada Allah Ta’ala, memohon kepada-Nya untuk memperluas rezekinya, tulus dalam doanya, berusaha agar makanan dan minumannya halal; Karena Allah Ta’ala hanya menerima yang baik saja. Sebagaimana sabda Nabi:
“Allah itu baik dan hanya menerima apa yang baik, dan Allah telah memerintahkan orang-orang beriman dengan apa yang Dia perintahkan kepada para rasul; Allah Ta’ala berfirman: (artinya)
“Wahai para rasul, makanlah dari (makanan) yang baik-baik dan beramal salehlah. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
(Al-Mukminun: 51)
Dan firman Allah Ta’ala: (artinya)
Wahai orang-orang yang beriman, makanlah apa-apa yang baik yang Kami anugerahkan kepadamu….
(Al-Baqarah: 172)
Kemudian Nabi menyebut orang yang bepergian jauh, dalam kondisi kusut dan berdebu, mengulurkan tangannya ke langit: Ya Tuhan, ya Tuhan! Makanannya dan minumannya haram, pakaiannya haram, dan dia diberi makan dengan hal-hal yang haram, lalu bagaimana doanya akan mustajab?
(HR. Shahih Muslim: 1015)
Keempat: Bertasbih
Adalah sunah bagi seorang Muslim untuk bertasbih setiap saat dan di mana saja. Dia dapat memenuhi timbangan kebaikannya dengan saat-saat ketika dia bertasbih kepada Allah ‘Azza wa Jalla, dan Allah juga dapat memberinya manfaat dan rezeki dengan tasbih ini.
Dari Abdullah bin Amr, bahwa Rasulullah bersabda:
Sesungguhnya Nabi Allah Nuh ketika akan datang kematian, beliau berkata kepada anaknya:
Sesungguhnya aku akan menyampaikan kepadamu sebuah wasiat. Aku perintahkan kepadamu pada dua hal dan aku larang engkau dari dua hal. Aku perintahkan engkau dengan Laa Ilaaha Illallah karena tujuh langit dan tujuh bumi kalau diletakkan di salah satu sisi (timbangan) dan Laa Ilaaha Illalah di salah satu sisi (timbangan) yang lain, niscaya akan lebih berat Laa Ilaaha Illallah. Jika seandainya tujuh langit dan tujuh bumi adalah lingkaran tertutup, niscaya Laa Ilaaha Illallah akan memecahkannya. Dan sesungguhnya Subhaanallah wa bihamdihi adalah salat dari segala sesuatu dan dengannya para makhluk akan diberi rezeki. Aku larang engkau dari kesyirikan dan kesombongan
(HR. Ahmad: 6583, dari Abdullah bin Amr bin al-Ash, dinyatakan oleh al-Iraqy sanadnya shahih, dan dishahihkan pula oleh al-Albany).
Kelima: Tawakal kepada Allah
Cukuplah dengan bertawakal kepada Allah bahwa seseorang melakukan ikhtiar yang disyariatkan, dan bertawakal kepada Allah atas apa yang dia inginkan, yakin bahwa Allah adalah satu-satunya yang Maha Mampu memberikan rezeki dan memperkaya dia.
Dari Umar bin Khattab radhiyallahu 'anhu, dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam, beliau bersabda:
“Sungguh, seandainya kalian bertawakkal kepada Allah sebenar-benar tawakkal, niscaya kalian akan diberi rezeki sebagaimana rezeki burung-burung. Mereka berangkat pagi-pagi dalam keadaan lapar, dan pulang sore hari dalam keadaan kenyang“
Sunan at-Tirmidzi dengan sanad yang sahih (2344)
Tawakkal adalah sebab terbesar untuk menarik rezeki!
Keenam: Salat Duha
Ia memiliki keutamaan yang besar, dan siapa yang menjaganya dan amalan sunah lainnya adalah salah satu tanda iman yang teguh, salah satu sebab yang mendatangkan rezeki dari segala jenis. Allah berfirman dalam hadits Qudsi:
“Anak Adam, rukuklah kepadaku empat rakaat di awal hari, dan aku akan mencukupimu di akhir hari.”
(HR. Sunan Abi Daud: 1289, dengan sanad yang sahih)
Ketujuh: Menikah
Pernikahan adalah nikmat yang besar, dan manfaatnya banyak. Baik di tingkat individu, atau di seluruh bangsa, dan Allah pemilik kemuliaan berjanji untuk memperkaya orang miskin yang menikah.
Allah ‘Azza wa Jalla berfirman: (artinya)
Nikahkanlah orang-orang yang masih membujang di antara kamu dan juga orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu, baik laki-laki maupun perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memberi kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya. Allah Mahaluas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.
(An-Nur: 32)
Dari Abu Hurairah ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Tiga golongan yang pasti Allah tolong; orang yang berjihad di jalan Allah, hamba sahayayang ingin merdeka dari tuannya (dengan tebusan) dan orang yang ingin menikah agar dirinya terjaga dari dosa."
(HR. Sunan at-Tirmidzi: 1655 dengan sanad baik, Abu Isa berkata; Hadits ini derajatnya hasan)
Dan betapa besar pahala seseorang yang membantu pernikahan orang miskin! Jalan menuju kebaikan itu banyak dan mudah, bagi Allah segala pujian dan karunia.
Kedelapan: Silaturrahim
Salah satu sebab untuk membuka dan memperluas rezeki adalah silaturrahim (hubungan kekerabatan).
Dari Anas radhiyallahu 'anhu, bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
“Siapa yang ingin dilapangkan (pintu) rezeki untuknya dan dipanjangkan umurnya, hendaknya ia menyambung tali silaturrahim.”
(HR. Sahih Muttafaq alaih)
Ini adalah kesaksian untuk mendapatkan rezeki dengan ketaatan ini, seorang Muslim hendaknya antusias melakukannya dan tidak memutusnya, bahkan jika dia harus bersabar dari gangguan yang dia hadapi dari kerabatnya.
Kesembilan: Sedekah
Sedekah adalah pintu kebaikan yang besar, dan salah satu bentuk saling menanggung antar sesama, dengan berinfak sedikit atau banyak untuk fakir miskin dan masyarakat yang membutuhkan, itu adalah kunci yang mendatangkan rezeki; Karena sedekah tidak mengurangi uang pemiliknya, melainkan Allah membuatnya tumbuh dan memeliharanya serta memberkatinya.
Allah Ta’ala berfirman: (artinya)
“Allah menghilangkan (keberkahan dari) riba dan menyuburkan sedekah. Allah tidak menyukai setiap orang yang sangat kufur lagi bergelimang dosa.”
(Al-Baqarah: 276)
Sedekah tidak diragukan lagi merupakan bisnis yang menguntungkan, dan amal saleh yang meningkatkan pahala dan keutamaan.
Allah Ta’ala berfirman: (artinya)
Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca Kitab Allah (Al-Qur’an), menegakkan salat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepadanya secara sembunyi-sembunyi dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perdagangan yang tidak akan pernah rugi.
(Demikian itu) agar Allah menyempurnakan pahala mereka dan menambah karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.
(Fatir: 29-30)
Hendaknya orang-orang yang kita cintai antusias dengan semua atau beberapa sebab kunci rezeki ini, masing-masing sesuai dengan kemampuannya, karena itu adalah kunci kebaikan, bertambah dan melimpahnya rezeki dengan karunia Allah Ta’ala.
Bagikan artikel ini kepada orang yang Anda cintai dan kerabat Anda, agar Allah ‘Azza wa Jalla meluaskan rezeki kita…