Unduh AlMosaly Sekarang
Artikel Almosaly >> Oase Zikir

Pengaturan Angin: Antara Rahmat dan Azab

Pengaturan Angin: Antara Rahmat dan Azab
2025/05/01
245

Salah satu bukti terbesar tentang keesaan Allah ‘Azza wa Jalla adalah bahwa hanya Dia yang menciptakan angin dan mengaturnya. Terkadang angin membawa rahmat, dan terkadang membawa azab. Kadang ia datang sebagai kabar gembira menjelang awan, kadang ia mendorong awan, kadang mengumpulkannya, kadang memencarkannya. Semua ini adalah tanda kekuasaan dan rububiyah Allah ﷻ.

Allah Ta’ala berfirman:

﴿وَتَصْرِيفِ الرِّيَاحِ وَالسَّحَابِ الْمُسَخَّرِ بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَعْقِلُونَ﴾

“...dan pengaturan angin serta awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang mau berpikir.” (Al-Baqarah: 164)

📘 Nabi ﷺ bersabda:

«الرِّيحُ مِنْ رَوْحِ اللَّهِ»
قَالَ سَلَمَةُ: «فَرَوْحُ اللَّهِ تَأْتِي بِالرَّحْمَةِ، وَتَأْتِي بِالْعَذَابِ، فَإِذَا رَأَيْتُمُوهَا فَلَا تَسُبُّوهَا، وَسَلُوا اللَّهَ خَيْرَهَا، وَاسْتَعِيذُوا بِاللَّهِ مِنْ شَرِّهَا»

"Angin itu berasal dari rahmat Allah."

Salamah berkata: "Rahmat Allah datang dengan angin, dan bisa juga datang dengan azab. Jadi, apabila kalian melihatnya, janganlah mencelanya, dan mintalah kepada Allah kebaikannya, serta berlindunglah kepada Allah dari keburukannya." (HR. Abu Dawud no. 5097 dan Ahmad no. 7631 – Shahih)

Makna dari sabda beliau "الريح من روح الله" adalah dari rahmat-Nya, seperti dalam firman Allah:

{وَلَا تَيْأَسُوا مِن رَّوْحِ اللَّهِ}

"Janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah.” (Yusuf: 87)
Artinya: RahmatNya. [Syarh As-Sunnah oleh Al-Baghawi 4/393]

🕊️ Angin: Penolong Para Nabi dan Wali Allah

Angin adalah salah satu tentara Allah. Allah memberikan kemenangan kepada para wali-Nya dan menghinakan musuh-musuh-Nya dengan angin. Allah memuliakan Nabi Sulaiman ‘alaihissalam dengan angin, yang tunduk padanya dan berjalan sesuai perintahnya:

﴿فَسَخَّرْنَا لَهُ الرِّيحَ تَجْرِي بِأَمْرِهِ رُخَاءً حَيْثُ أَصَابَ﴾

“Maka Kami tundukkan angin kepadanya yang berhembus dengan lembut ke mana saja dia kehendaki.” (Shad: 36)

﴿وَلِسُلَيْمَانَ الرِّيحَ عَاصِفَةً تَجْرِي بِأَمْرِهِ إِلَى الْأَرْضِ الَّتِي بَارَكْنَا فِيهَا﴾

“Dan (Kami tundukkan) kepada Sulaiman angin yang kencang yang berhembus sesuai perintahnya menuju negeri yang telah Kami berkahi.” (Al-Anbiya’: 81)

Allah juga menolong Nabi kita Muhammad ﷺ dalam Perang Khandaq (Ahzab):

﴿يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ جَاءَتْكُمْ جُنُودٌ فَأَرْسَلْنَا عَلَيْهِمْ رِيحًا وَجُنُودًا لَّمْ تَرَوْهَا وَكَانَ اللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرًا﴾ 

“Wahai orang-orang beriman, ingatlah nikmat Allah kepada kalian ketika datang kepada kalian pasukan, lalu Kami kirim kepada mereka angin dan pasukan yang tidak kalian lihat. Dan Allah Maha Melihat apa yang kalian kerjakan.” (Al-Ahzab: 9)

🔹 Dari Ibnu Abbas, Nabi ﷺ bersabda:

«نُصِرْتُ بِالصَّبَا، وَأُهْلِكَتْ عَادٌ بِالدَّبُورِ»

"Aku ditolong dengan angin timur (ash-shabā) dan kaum ‘Ād dibinasakan dengan angin barat (ad-dabūr)." (HR. Bukhari no. 4105, Muslim no. 900)

⚠️ Angin: Azab bagi Kaum yang Mendustakan

Allah mengabarkan bahwa sebagian kaum yang mendustakan Rasul dibinasakan dengan angin:

﴿فَأَمَّا عَادٌ فَاسْتَكْبَرُوا فِي الْأَرْضِ بِغَيْرِ الْحَقِّ وَقَالُوا مَنْ أَشَدُّ مِنَّا قُوَّةً أَوَلَمْ يَرَوْا أَنَّ اللَّهَ الَّذِي خَلَقَهُمْ هُوَ أَشَدُّ مِنْهُمْ قُوَّةً وَكَانُوا بِآيَاتِنَا يَجْحَدُونَ (15) فَأَرْسَلْنَا عَلَيْهِمْ رِيحًا صَرْصَرًا فِي أَيَّامٍ نَحِسَاتٍ لِنُذِيقَهُمْ عَذَابَ الْخِزْيِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَلَعَذَابُ الْآخِرَةِ أَخْزَى وَهُمْ لَا يُنْصَرُونَ (16)﴾

"Adapun kaum ‘Ād, mereka menyombongkan diri di bumi tanpa hak... maka Kami kirimkan kepada mereka angin yang sangat dingin dan kencang pada hari-hari yang sial, agar Kami rasakan kepada mereka azab yang menghinakan di dunia ini. Dan sesungguhnya azab akhirat lebih menghinakan dan mereka tidak akan ditolong.” (Fushshilat: 15-16)

﴿فَلَمَّا رَأَوْهُ عَارِضًا مُسْتَقْبِلَ أَوْدِيَتِهِمْ قَالُوا هَذَا عَارِضٌ مُمْطِرُنَا بَلْ هُوَ مَا اسْتَعْجَلْتُمْ بِهِ رِيحٌ فِيهَا عَذَابٌ أَلِيمٌ (24) تُدَمِّرُ كُلَّ شَيْءٍ بِأَمْرِ رَبِّهَا فَأَصْبَحُوا لَا يُرَى إِلَّا مَسَاكِنُهُمْ كَذَلِكَ نَجْزِي الْقَوْمَ الْمُجْرِمِينَ (25)﴾

“Ketika mereka melihat awan datang menuju lembah-lembah mereka, mereka berkata: ‘Ini adalah awan yang akan menurunkan hujan kepada kita.’ Bukan! Itu adalah apa yang kalian minta disegerakan, yaitu angin yang mengandung azab yang pedih.” (Al-Ahqaf: 24-25)

🌧️ Takutnya Nabi ﷺ terhadap Angin sebagai Azab

Ketika Nabi ﷺ melihat awan atau angin, wajah beliau berubah. Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata:

«مَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللهِ ﷺ مُسْتَجْمِعًا ضَاحِكًا، حَتَّى أَرَى مِنْهُ لَهَوَاتِهِ. إِنَّمَا كَانَ يَتَبَسَّمُ، قَالَتْ: وَكَانَ ‌إِذَا ‌رَأَى ‌غَيْمًا، ‌أَوْ ‌رِيحًا، ‌عُرِفَ ‌ذَلِكَ ‌فِي ‌وَجْهِهِ. فَقَالَتْ: يَا رَسُولَ اللهِ! أَرَى النَّاسَ، إِذَا رَأَوُا الْغَيْمَ، فَرِحُوا رَجَاءَ أَنْ يَكُونَ فِيهِ الْمَطَرُ. وَأَرَاكَ إِذَا رَأَيْتَهُ، عَرَفْتُ فِي وَجْهِكَ الْكَرَاهِيَةَ؟ قَالَتْ: فَقَالَ: يَا عَائِشَةُ! مَا يُؤَمِّنُنِي أَنْ يَكُونَ فِيهِ عَذَابٌ. قَدْ عُذِّبَ قَوْمٌ بِالرِّيحِ. وَقَدْ رَأَى قَوْمٌ الْعَذَابَ، فَقَالُوا: {هَذَا عَارِضٌ مُمْطِرُنَا}».. 📘 [صحيح مسلم (899)

“Aku tidak pernah melihat Rasulullah ﷺ tertawa terbahak-bahak hingga terlihat bagian anak lidah (lahawāt)-nya. Beliau hanya tersenyum.
Aisyah berkata:

Dan apabila beliau melihat awan atau angin, terlihat perubahan (kekhawatiran) pada wajah beliau.
Lalu aku berkata:

‘Wahai Rasulullah! Aku melihat orang-orang jika mereka melihat awan, mereka bergembira dengan harapan akan turun hujan. Tapi aku melihat engkau, jika melihatnya, aku tahu dari wajahmu bahwa engkau membencinya?’

Maka beliau ﷺ bersabda:

‘Wahai Aisyah, apa yang menjaminku bahwa di dalamnya tidak ada azab?
Sungguh, ada kaum yang telah diazab dengan angin.
Dan sungguh, ada suatu kaum yang melihat azab, namun mereka berkata: {Ini adalah awan yang akan menurunkan hujan kepada kami} (Al-Ahqāf: 24).’” (HR. Muslim no. 899)

  • مستجمعا:
    Artinya "terkumpul" atau "yang berusaha keras dalam sesuatu" atau "yang bermaksud untuk mencapainya". Dalam konteks ini, merujuk pada seseorang yang berusaha keras untuk tertawa atau tersenyum tanpa terkendali.

  • لهواته:
    Kata ini adalah bentuk jamak dari لَهْوَة (lahwah), yang berarti "gigi keras" atau "bagian dari langit-langit mulut." اللهوات berarti "bagian lunak dari langit-langit mulut, yang berwarna merah dan tergantung di bagian atas langit-langit mulut."

  • هذا عارض ممطرنا:
    Artinya "Ini adalah awan yang akan membawa hujan kepada kita." عارض berarti "awan yang bergerak di langit," dan مُمطِر adalah bentuk yang berarti "yang membawa hujan."

🔹 Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu:

«كَانَتِ الرِّيحُ الشَّدِيدَةُ إِذَا هَبَّتْ، عُرِفَ ذَلِكَ فِي وَجْهِ النَّبِيِّ ﷺ»

"Angin yang sangat kencang apabila bertiup, tampak hal itu di wajah Nabi ﷺ." (HR. Bukhari no. 1034)
Ini menunjukkan rasa takut Nabi terhadap umatnya dan pengagungannya terhadap urusan Allah.

🌬️ Doa Nabi ﷺ ketika Angin Bertiup

Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha:

«كَانَ النَّبِيُّ ﷺ إِذَا عَصَفَتِ الرِّيحُ قَالَ: اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا، وَخَيْرَ مَا فِيهَا، وَخَيْرَ مَا أُرْسِلَتْ بِهِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا، وَشَرِّ مَا فِيهَا، وَشَرِّ مَا أُرْسِلَتْ بِهِ، قَالَتْ: وَإِذَا تَخَيَّلَتِ السَّمَاءُ، تَغَيَّرَ لَوْنُهُ، وَخَرَجَ وَدَخَلَ، وَأَقْبَلَ وَأَدْبَرَ. فَإِذَا مَطَرَتْ، سُرِّيَ عَنْهُ. فَعَرَفْتُ ذَلِكَ فِي وَجْهِهِ. قَالَتْ عَائِشَةُ: فَسَأَلْتُهُ. فَقَالَ: لَعَلَّهُ يَا عَائِشَةُ! كَمَا قَالَ قَوْمُ عَادٍ: {فَلَمَّا رَأَوْهُ عَارِضًا مُسْتَقْبِلَ أَوْدِيَتِهِمْ قَالُوا هَذَا عَارِضٌ مُمْطِرُنَا}. [صحيح مسلم (899)

“Adalah Nabi ﷺ apabila angin bertiup kencang, beliau berdoa:

‘Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu kebaikannya, kebaikan yang ada di dalamnya, dan kebaikan tujuan dikirimkannya angin ini. Dan aku berlindung kepada-Mu dari kejahatannya, kejahatan yang ada di dalamnya, dan kejahatan tujuan dikirimkannya angin ini.’

Aisyah berkata:
"Apabila langit mulai tampak mendung, maka terlihat perubahan pada wajah beliau; beliau keluar dan masuk rumah, mondar-mandir, maju dan mundur. Namun jika hujan turun, maka hilanglah kecemasan beliau, dan aku bisa melihat perubahan itu dari wajah beliau."

Aisyah berkata:
"Lalu aku bertanya kepada beliau, dan beliau bersabda:

*‘Wahai Aisyah, bisa jadi (mendung itu membawa azab) seperti yang dikatakan oleh kaum ‘Aad:
{فَلَمَّا رَأَوْهُ عَارِضًا مُّسْتَقْبِلَ أَوْدِيَتِهِمْ قَالُوا هَـٰذَا عَارِضٌ مُّمْطِرُنَا}
‘Tatkala mereka melihatnya (awan itu) sebagai awan yang menuju ke lembah-lembah mereka, mereka berkata: Ini adalah awan yang akan menurunkan hujan kepada kita.’’” (Shahih Muslim No. 899)

 

🔹 Dari Salamah bin Al-Akwa‘:

«كَانَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ إِذَا اشْتَدَّتِ الرِّيحُ قَالَ: اللَّهُمَّ لَقَحًا لَا عَقِيمًا»

"Rasulullah ﷺ, apabila angin bertiup kencang, beliau berdoa:

اللَّهُمَّ لَقَحًا لَا عَقِيمًا

(Ya Allah, jadikanlah ia angin yang membawa keberkahan, bukan angin yang mandul)." (HR. Al-Jami‘ ash-Shahih no. 4670, Ash-Shahihah no. 2058)
🔹 "Laqḥan" artinya angin yang membawa awan pembawa hujan, seperti unta betina yang membawa benih.

🔹 "‘Aqīman" artinya angin yang tidak membawa hujan, seperti hewan mandul.

📖 Berlindung dari Angin dan Kegelapan dengan Surah Al-Falaq dan An-Nas

Dari ‘Uqbah bin ‘Āmir ia berkata:

«...فَجَعَلَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ يَتَعَوَّذُ بِـ ﴿قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ﴾، وَ ﴿قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ﴾، وَيَقُولُ: "يَا عُقْبَةُ، تَعَوَّذْ بِهِمَا، فَمَا تَعَوَّذَ مُتَعَوِّذٌ بِمِثْلِهِمَا..."»

“Ketika aku berjalan bersama Rasulullah ﷺ antara daerah Juhfah dan Abwā`, tiba-tiba kami diselimuti oleh angin dan kegelapan yang sangat pekat.
Lalu Rasulullah ﷺ mulai berlindung (kepada Allah) dengan membaca:

﴿قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ﴾ dan ﴿قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ﴾,

dan beliau bersabda:

‘Wahai ‘Uqbah, berlindunglah dengan keduanya, karena tidak ada orang yang berlindung dengan sesuatu yang lebih baik dari keduanya.’

Uqbah berkata: Aku mendengar beliau mengimami kami dalam salat dengan membaca dua surah tersebut. (HR. Abu Dawud no. 1463 – Shahih)

📜 Tanda Kenabian Nabi ﷺ

Di antara tanda kenabian beliau adalah pemberitahuan akan hal gaib seperti waktu datangnya angin dan bahayanya.

🔹 Dari Abu Humaid:

«سَتَهُبُّ عَلَيْكُمُ اللَّيْلَةَ رِيحٌ شَدِيدَةٌ... فَهَبَّتْ رِيحٌ فَحَمَلَتْ رَجُلًا حَتَّى أَلْقَتْهُ بِجَبَلَيْ طَيِّءٍ»

“Malam ini akan berhembus angin yang sangat kencang... maka angin itu pun berhembus dan mengangkat seorang laki-laki hingga melemparkannya ke dua gunung (di daerah) Ṭayy.” (HR. Muslim no. 1392)

Penutup

Angin adalah tentara Allah, yang ditundukkan-Nya sesuai kehendak-Nya: sebagai pertolongan bagi para hamba-Nya, atau azab bagi musuh-Nya.

Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. 

🔁 Bagikan tulisan ini kepada orang yang kamu cintai!

semoga menjadi amal jariyah dengan pahala yang terus mengalir dan jalan ampunan dosa serta mendatangkan pahala besar dari Allah. 🌹

#AlMosalySahabatIbadahMu

📝 Tulis komentar kamu disini, semoga menjadi inspirasi bagi yang lain. 

“Orang yang menunjukan kepada kebaikan sama seperti orang yang mengamalkannya tanpa dikurangi pahala orang yang mengamalkannya." (HR. Muslim)

Mencari

Paling banyak terjual

Artikel terkait

2024/12/19
1.350

Istighfar, Makna dan Keutamaannya

Nabi saja banyak beristghfar, Kamu bagaimana?

2025/04/17
614

💎 Harta Karun yang Terlupakan: Subhānallāh wa biḥamdih

Amalan yang lebih utama pada hari Kiamat. Simak selengkapnya

2025/04/24
410

🌅 Sunnah yang Terlupakan Setelah Salat Subuh!

Sunnah agung yang mulai ditinggalkan. Simak selengkapnya

ellipse

Dengan aplikasi Al-Mosaly, Ketahui masjid terdekat, di mana pun Anda berada, dengan sangat akurat.

Unduh sekarang

Pemrograman Madar © 2025 Semua hak dilindungi undang-undang bagi pemrograman Madar

Powered by Madar Software