Pesan Nabi Ibrahim alaihissalam kepada Umat Islam

🔹 Keagungan Allah yang Sempurna
Allah ﷻ, dengan kesempurnaan keagungan-Nya, keutuhan kekuasaan-Nya, dan kemuliaan-Nya, semua makhluk bertasbih kepada-Nya. Langit, bumi, gunung-gunung, pepohonan, matahari, bulan, hewan, dan burung semuanya bertasbih kepada Allah ﷻ. 

Allah ﷻ berfirman:

تُسَبِّحُ لَهُ السَّمَاوَاتُ السَّبْعُ وَالْأَرْضُ وَمَنْ فِيهِنَّ وَإِنْ مِنْ شَيْءٍ إِلَّا يُسَبِّحُ بِحَمْدِهِ وَلَكِنْ لَا تَفْقَهُونَ تَسْبِيحَهُمْ إِنَّهُ كَانَ حَلِيمًا غَفُورًا

“Langit yang tujuh, bumi, dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tidak ada suatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kalian tidak memahami tasbih mereka. Sesungguhnya Dia Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.” (Al-Isra: 44)

Semua makhluk bertasbih kepada Allah ﷻ, meskipun kita tidak memahami tasbih mereka. Hal ini tidaklah lebih mengherankan daripada tasbih kerikil di tangan Rasulullah ﷺ atau tasbih makanan yang dimakan.

Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud radiallahu anhu, ia berkata:

وَلَقَدْ كُنَّا نَسْمَعُ تَسْبِيحَ الطَّعَامِ وَهُوَ يُؤْكَلُ». [البُخَارِي (3579)

"Sungguh kami mendengar tasbih makanan saat dimakan." (HR. Bukhari, no. 3579)

Ibnu Katsir rahimahullah berkata:
"Tidak diragukan lagi bahwa dalam hal ini terdapat pelajaran yang sangat agung dan nasihat yang besar bagi manusia, jika mereka merenungkan keadaan gunung-gunung ini, yaitu bebatuan yang keras dan cadas yang kokoh, bagaimana mereka bertasbih memuji Rabb-nya, tunduk, bersujud, dan takut kepada-Nya."

Maha Suci Allah yang dengan rahmat-Nya mengistimewakan siapa saja, baik dari kalangan gunung maupun manusia. Ketahuilah, gunung-gunung itu mengetahui bahwa ia memiliki janji waktu di mana ia akan dihancurkan menjadi debu dan menjadi seperti bulu yang berhamburan. Karena itu, gunung-gunung pun merasa takut akan kedahsyatan hari tersebut dan menantikannya.

Jika gunung yang keras seperti itu dapat merasakan takut dan tunduk kepada keagungan Rabb-nya, maka betapa anehnya hati manusia -yang hanyalah sepotong daging- bisa menjadi lebih keras dari gunung-gunung tersebut. Mereka mendengar ayat-ayat Allah dibacakan kepada mereka dan nama Allah disebutkan, namun hati mereka tidak melunak, tidak tunduk, dan tidak kembali kepada-Nya.

🔹 Bayangkan jika setelah kematianmu bertahun-tahun lamanya, Allah mengembalikanmu ke dunia hanya sesaat dan engkau melihat cucu-cucumu serta cicit-cicitmu. Apa yang akan engkau sampaikan kepada mereka? Tidak diragukan lagi, engkau akan mewasiatkan sesuatu yang paling berharga.

🔹 Pesan Nabi Ibrahim alaihissalam kepada Umat Muhammad ﷺ
Diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud radiallahu anhu, ia berkata: Rasulullah ﷺ bersabda:

" لَقِيتُ إِبْرَاهِيمَ لَيْلَةَ أُسْرِيَ بِي فَقَالَ: يَا مُحَمَّدُ، أَقْرِئْ أُمَّتَكَ مِنِّي السَّلَامَ ‌وَأَخْبِرْهُمْ ‌أَنَّ ‌الجَنَّةَ ‌طَيِّبَةُ ‌التُّرْبَةِ عَذْبَةُ المَاءِ، وَأَنَّهَا قِيعَانٌ، وَأَنَّ غِرَاسَهَا سُبْحَانَ اللَّهِ وَالحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ». [(حسن) سنن الترمذي (3462) صحيح الجامع]

"Aku bertemu dengan Ibrahim pada malam aku diisra’kan, lalu ia berkata: ‘Wahai Muhammad, sampaikan salamku kepada umatmu dan beritahukan kepada mereka bahwa surga itu tanahnya sangat subur dan airnya sangat segar. Namun, ia adalah tanah lapang yang kosong (tidak ada tanaman). Tanaman surga adalah ucapan: سُبْحَانَ اللَّهِ، وَالحَمْدُ لِلَّهِ، وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، وَاللَّهُ أَكْبَرُ (Subhanallah, Alhamdulillah, Laa ilaha illallah, Allahu Akbar)’.” (HR. Tirmidzi, no. 3462; dinilai hasan dalam Shahih Al-Jami’)

Kata "tanah lapang" (qi’an, قِيعَان) adalah bentuk jamak dari qa’ (قاع), yaitu tanah datar yang kosong tanpa pepohonan. Maka, bersegeralah menanam pohon-pohonmu di surga.

Ini adalah isyarat bahwa pesan ini lebih berharga daripada apa yang sedang mereka sibukkan di dunia. Maka, segeralah menyadarkan diri kalian.

🔹 Ketika Nabi ﷺ mengetahui wasiat tersebut dan nilainya, beliau mulai mewasiatkannya kepada para pengikut, sahabat, dan muridnya. 

Beliau ﷺ bersabda kepada mereka:

 «‌أَكْثِرُوا ‌مِنْ ‌غَرْسِ ‌الْجَنَّةِ فَإِنَّهُ عَذْبٌ مَاؤُهَا طَيِّبٌ تُرَابُهَا، فَأَكْثِرُوا مِنْ غِرَاسِهَا، لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ». [(حسن) الكبير للطبراني (13354)

"Perbanyaklah menanam pohon surga, karena airnya manis dan tanahnya harum. Maka perbanyaklah menanamnya. Laa hawla wa laa quwwata illa billah (Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah)." (Hadits Hasan) Al-Kabir li at-Thabrani (13354)

🔹 Wasiat ini lebih dicintai Nabi kita daripada dunia.

Beliau ﷺ bersabda:

 لَأَنْ أَقُولَ: سُبْحَانَ اللَّهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، وَاللَّهُ أَكْبَرُ، أَحَبُّ إِلَيَّ مِمَّا طَلَعَتْ عَلَيْهِ الشَّمْسُ». [مُسْلِم (2695)

"Sungguh, aku mengucapkan Subhanallah walhamdulillah wa laa ilaaha illallah wallahu akbar (Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada Tuhan selain Allah, dan Allah Maha Besar) lebih aku cintai daripada apa yang disinari matahari." [Muslim (2695) 

🔹 Ketika Nabi ﷺ melewati Abu Hurairah yang sedang menanam tanaman, beliau bersabda kepadanya:

 «أَلَا أَدُلُّكَ عَلَى غِرَاسٍ خَيْرٍ لَكَ مِنْ هَذَا؟ سُبْحَانَ اللهِ، وَالْحَمْدُ للهِ، وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، وَاللهُ أَكْبَرُ، يُغْرَسُ لَكَ بِكُلِّ وَاحِدَةٍ شجَرَةٌ فِي الْجَنَّةِ.». [(حسن لغيره) ابن ماجه (3807)

"Maukah aku tunjukkan kepadamu tanaman yang lebih baik daripada ini? Subhanallah walhamdulillah wa laa ilaaha illallah wallahu akbar (Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada Tuhan selain Allah, dan Allah Maha Besar), dengan setiap ucapannya akan ditanamkan untukmu sebatang pohon di surga." (Hasan lighairihi) Ibnu Majah (3807)

🔹 Dari Sa'ad, ia berkata:

 «كُنَّا عِنْدَ رَسُولِ اللهِ ﷺ فَقَالَ: ‌أَيَعْجِزُ ‌أَحَدُكُمْ ‌أَنْ ‌يَكْسِبَ ‌كُلَّ ‌يَوْمٍ ‌أَلْفَ ‌حَسَنَةٍ؟ فَسَأَلَهُ سَائِلٌ مِنْ جُلَسَائِهِ كَيْفَ يَكْسِبُ أَحَدُنَا أَلْفَ حَسَنَةٍ؟ قَالَ: يُسَبِّحُ مِائَةَ تَسْبِيحَةٍ، فَيُكْتَبُ لَهُ أَلْفُ حَسَنَةٍ، أَوْ يُحَطُّ عَنْهُ أَلْفُ خَطِيئَةٍ .» [مسلم (2698)

"Kami sedang berada di sisi Rasulullah ﷺ, lalu beliau bersabda: 'Apakah salah seorang di antara kalian tidak mampu mendapatkan seribu kebaikan setiap hari?' Lalu seseorang dari majelisnya bertanya, 'Bagaimana salah seorang di antara kami bisa mendapatkan seribu kebaikan?' Beliau menjawab, 'Hendaklah ia bertasbih seratus kali, maka akan dicatat baginya seribu kebaikan, atau dihapuskan darinya seribu kesalahan.'" HR. Muslim (2698)

🔹 Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:

 مَنْ قَالَ: سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ، فِي يَوْمٍ مِائَةَ مَرَّةٍ، حُطَّتْ خَطَايَاهُ وَإِنْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ الْبَحْرِ». [البخاري (6405) ومسلم (2691)

"Siapa yang mengucapkan Subhanallahi wa bihamdihi (Maha Suci Allah dan segala puji bagi-Nya) seratus kali dalam sehari, maka dosanya akan dihapuskan meskipun sebanyak buih di lautan." HR. Al-Bukhari (6405) dan Muslim (2691)

Dan Nabi ﷺ bersabda:

 كَلِمَتَانِ خَفِيفَتَانِ عَلَى اللِّسَانِ، ثَقِيلَتَانِ فِي الْمِيزَانِ، حَبِيبَتَانِ إِلَى الرَّحْمَنِ: سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيمِ، سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ .». [البخاري (6046) ومسلم (2694)

"Dua kalimat yang ringan di lisan, namun berat di timbangan, dan dicintai oleh Ar-Rahman (Allah Yang Maha Pengasih): Subhanallahi al-'azhim, Subhanallahi wa bihamdihi (Maha Suci Allah Yang Maha Agung, Maha Suci Allah dan segala puji bagi-Nya)." HR. Al-Bukhari (6046) dan Muslim (2694)

Alhamdulillahi Rabbil ‘alamin, Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi kita Muhammad ﷺ, keluarganya, dan para sahabatnya.

Bagikan artikel ini kepada orang yang kamu cintai dan bimbing mereka kepada kebaikan semoga kamu mendapatkan pahala, dan bagikan komentar Kamu kepada kami.

“Orang yang menunjukan kepada kebaikan sama seperti orang yang mengamalkannya tanpa dikurangi pahala orang yang mengamalkannya." (HR. Muslim)