Artikel Almosaly >> Keimanan

Mahakarya penutup Surat Al-Baqarah

Mahakarya penutup Surat Al-Baqarah
2024/04/01
647

Allah Ta’ala berfirman;

آمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ كُلٌّ آمَنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ رُسُلِهِ وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ (٢٨٥) لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ (٢٨٦) ﴾ [البقرة: 285-286]

“Rasul (Muhammad) beriman pada apa (Al-Qur’an) yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang mukmin. Masing-masing beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya. (Mereka berkata,) “Kami tidak membeda-bedakan seorang pun dari rasul-rasul-Nya.” Mereka juga berkata, “Kami dengar dan kami taat. Ampunilah kami, wahai Tuhan kami. Hanya kepada-Mu tempat (kami) kembali.” Allah tidak membebani seseorang, kecuali menurut kesanggupannya. Baginya ada sesuatu (pahala) dari (kebajikan) yang diusahakannya dan terhadapnya ada (pula) sesuatu (siksa) atas (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa,) “Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami salah. Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami. Maka, tolonglah kami dalam menghadapi kaum kafir.” (Al-Baqarah: 285-286)

Ayat-ayat ini mengandung banyak makna yang tinggi, tujuan yang agung, dan petunjuk-petunjuk yang luas. Pada awalnya, Allah Ta’ala memberi tahu kita bahwa Rasulullah ﷺ dan orang-orang beriman yang bersama beliau telah mengakui prinsip-prinsip keimanan yang agung, dengan keimanan kepada Allah Ta’ala, dan penyerahan diri yang utuh kepada-Nya Tabaraka wa Ta’ala secara lahir dan batin, mereka memadukan kesempurnaan iman dengan kelengkapan Islam, dan diriwayatkan kesemuanya itu bersama Nabi Muhammad ﷺ dalam satu konteks adalah keutamaan yang jelas dan suatu kehormatan besar bagi orang-orang yang beriman.

Telah datang berita tentang keutamaannya: Nabi ﷺ bersabda: 

«من قرأ بالآيتين من آخر سورة البقرة في ليلة كفتاه» صحيح البخاري (5008)، ومسلم (808)

"Siapa yang membaca dua ayat terakhir dari surat Al Baqarah pada malam hari, maka kedua ayat itu akan mencukupinya." [Sahih Al- Bukhari (5008) dan Muslim (808)

Dari riwayat Ibnu Abbas ia berkata; Ketika malaikat Jibril sedang duduk di samping Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tiba-tiba ia mendengar suara pintu dibuka dari arah atas kepalanya. Lalu malaikat Jibril berkata: 

هَذَا بَابٌ مِنْ السَّمَاءِ فُتِحَ الْيَوْمَ لَمْ يُفْتَحْ قَطُّ إِلَّا الْيَوْمَ فَنَزَلَ مِنْهُ مَلَكٌ فَقَالَ هَذَا مَلَكٌ نَزَلَ إِلَى الْأَرْضِ لَمْ يَنْزِلْ قَطُّ إِلَّا الْيَوْمَ فَسَلَّمَ وَقَالَ أَبْشِرْ بِنُورَيْنِ أُوتِيتَهُمَا لَمْ يُؤْتَهُمَا نَبِيٌّ قَبْلَكَ فَاتِحَةُ الْكِتَابِ وَخَوَاتِيمُ سُورَةِ الْبَقَرَةِ لَنْ تَقْرَأَ بِحَرْفٍ مِنْهُمَا إِلَّا أُعْطِيتَهُ .رواه مسلم (808)

"Itu adalah suara salah satu pintu langit yang dibuka, sebelumnya ia belum pernah dibuka sama sekali kecuali pada hari ini." Lalu keluarlah daripadanya malaikat. Jibril berkata: "Ini adalah malaikat yang hendak turun ke bumi, sebelumnya ia belum pernah turun ke bumi sama sekali kecuali pada hari ini saja." Lalu ia memberi salam dan berkata: "Bergembiralah atas dua cahaya yang diberikan kepadamu dan belum pernah diberikan kepada seorang Nabipun sebelummu, yaitu pembuka Al Kitab (surat Al Fatihah) dan penutup surat Al Baqarah. Tidaklah kamu membaca satu huruf dari kedua surat itu kecuali pasti akan diberikan kepadamu." (HR. Muslim (808)

Dari Abdullah bin Mas’ud dia berkata, "Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam diisra'kan maka beliau dihentikan di Sidrah al-Muntaha, (yaitu tempat) yang terletak di langit keenam. Sesuatu yang naik dari bumi akan bermuara di sana dan ditahan padanya. Dan sesuatu dari atasnya berhenti padanya, lalu ditahan padanya." Allah Ta’ala berfirman: 

{إِذْ يَغْشَى السِّدْرَةَ مَا يَغْشَى} [النجم:16]

'(Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratil Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya) ' (Qs. An Najm: 16)

Abdullah berkata lagi, "Yaitu hamparan dari emas." Dia berkata, 

«فأُعِطي رسول الله صلى الله عليه وسلم ثلاثًا: ‌أُعْطِي ‌الصلوات ‌الخمس، ‌وأعطي ‌خواتيم ‌سورة ‌البقرة، ‌وغُفِرَ ‌لمن ‌لم ‌يشرك ‌بالله ‌من ‌أمته ‌شيئًا الْمُقْحِمَاتُ» صحيح مسلم (173)

"Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam diberi tiga hal: shalat lima waktu, ayat-ayat penutup surat al-Baqarah, dan diampuni dosa-dosa besar dari umatnya yang tidak mensekutukan Allah dengan sesuatu pun." (Sahih Muslim: 173)

Maksudnya: siapa dari umat ini yang mati bukan karena musyrik kepada Allah, maka dosa-dosa yang dilakukannya akan diampuni. Yaitu: dosa besar.

{وَقَالُوْا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا}

{Dan mereka berkata: Kami mendengar dan kami menaati}; Artinya: Kami mendengar apa yang Engkau katakan, kami memahami apa yang datang kepada kami tentang kebenaran, kami yakin akan keabsahannya, kami taat dengan menaati perintahMu, dan kami menghindari laranganMu.

Inilah pengakuan mereka terhadap dua rukun iman yang tidak dapat ada tanpanya, yaitu: pendengaran yang meliputi penerimaan dan ketundukan, dan ketaatan yang meliputi ketundukan seutuhnya dan mentaati perintah.

{غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ} {Ampunilah kami, wahai Tuhan kami. Hanya kepada-Mu tempat (kami) kembali.}: didahulukan pendengaran dan ketaatan di atas ampunan. Karena kemajuan sarana atas orang yang bertanggung jawab memerlukan jawaban dan penerimaan, dan dalam permohonan ampunan mereka karena mereka tahu bahwa mau tidak mau mereka pasti lalai dan kurang dalam sifat kemanusiaan mereka, karena itu adalah salah satu kewajiban mereka yang tidak terpisahkan, dan kemudian mereka mengakui kepada Allah Ta’ala kembali dan kembalinya segala urusan dunia dan akhirat kepada-Nya, dan di antara yang terbesar adalah Hari Kiamat.

Tidak ada yang tersembunyi dalam seruan ini, etika yang indah, pilihan yang baik, serta pujian dan permohonan yang indah, yang menuntun pada penerimaan dan ridha terhadap Penciptanya Tabaraka wa Ta’ala.

Ketika etika mulia ini, yang mengungkapkan ketundukan dan penghormatan yang sempurna, disyariatkan kepada mereka berbagai jenis tuntutan dan permintaan.

Mereka berkata: {رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِن نَّسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا} {Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami salah}: Ya Tuhan kami, jangan hukum kami jika kami melalaikan suatu kewajiban karena lupa, atau begitu juga jika kami melakukan sesuatu yang dilarang.

{أَوْ أَخْطَأْنَا} {atau kami salah}: yaitu, kami melakukan tindakan yang salah, karena ketidaktahuan akan makna hukumnya.

Berita itu datang dari Nabi ﷺ, bahwa Allah Ta’ala berfirman: (Ya).

pada redaksi lainnya, Allah Ta’ala berfirman: “Aku telah melakukannya.”

dari Ibnu Abbas dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 

إِنَّ اللَّهَ وَضَعَ عَنْ أُمَّتِي الْخَطَأَ وَالنِّسْيَانَ وَمَا اسْتُكْرِهُوا عَلَيْهِ

"Sesungguhnya Allah akan menggugurkan dari umatku sesuatu yang dilakukan karena salah, lupa dan sesuatu yang dipaksakan kepadanya." (Sunan Ibnu Majah (2045), dan dihasankan oleh Al-Albani.

{رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِنَا}

{Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami.}; Artinya : Tidak membebani kita dengan amalan yang berat, meskipun kita mampu, sebagaimana diwajibkan bagi umat-umat dahulu sebelum kita, dari belenggu dan beban berat yang menimpa mereka.

رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ

{Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya}: dan pengulangan kata ketuhanan dalam ayat-ayat untuk lebih menonjolkan ketundukan, yang mengarah pada kesempurnaan ibadah, dan diizinkan penerimaan dan ijabah.

Artinya: Jangan membebani kami dengan beban, musibah, dan bala yang tidak dapat kami tanggung.

{وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ (٢٨٦)﴾

{Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami. Maka, tolonglah kami dalam menghadapi kaum kafir.” (286)} {وَاعْفُ عَنَّا} {maafkanlah kami}; Yaitu: Maafkan kami atas kekurangan dan kesalahan kami dan kekeliruan antara kami dan Engkau {dan maafkan kami}; Yaitu: antara kami dan hamba-hamba-Mu, maka janganlah tunjukkan kepada kami kesamaan dan keburukan-keburukan kami.

(وارحمنا) (dan rahmatilah kami) artinya: di masa yang akan datang, agar jangan sampai kami kembali berbuat dosa dengan taufiq-Mu.

Oleh karena itu mereka berkata: Orang yang bersalah memerlukan tiga hal: Allah mengampuni dia atas apa yang ada di antara dia dan Allah, bahwa Dia menyembunyikannya dari hamba-hamba-Nya agar tidak mempermalukannya di antara mereka, dan bahwa Dia melindunginya agar dia tidak mendapat aib di antara mereka. 

{أَنتَ مَوْلَانَا} {Engkaulah pelindung kami} artinya: Engkau adalah Pemilik kami, Tuan kami, dan Penolong kami.

Yang dimaksud dengan pelindung di sini adalah pelindung khusus, yaitu Perlindungan Allah Ta’ala atas orang-orang yang beriman, sebagaimana firmanNya:

 {اللَّهُ وَلِيُّ الَّذِينَ آمَنُوا} {Allah pelindung orang-orang yang beriman} (Al-Baqarah: 257), dan Allah Ta’ala berfirman: {ذَلِكَ بِأَنَّ اللَّهَ مَوْلَى الَّذِينَ آمَنُوا وَأَنَّ الْكَافِرِينَ لَا مَوْلَى لَهُمْ} {Hal itu (terjadi) karena Allah pelindung bagi orang-orang yang beriman, sedangkan orang-orang kafir tidak mempunyai pelindung.} (Muhammad: 11)

{فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ}

{Maka, tolonglah kami dalam menghadapi kaum kafir.} yang artinya: orang-orang yang mengingkari agamamu, mengingkari keesaanmu, dan risalah NabiMu, serta menyembah selainMu, maka tolonglah kami dari mereka, dan jadikanlah kami kesudahan bagi mereka di dunia ini dan akhirat. Allah berfirman: Ya, dan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Muslim dari Ibnu Abbas: «Allah berfirman: Saya melakukannya".

• Allah sebaik-baik Pelindung dan Penolong bagi mereka yang beribadah kepada-Nya, bertawakal dan berpegang teguh kepada-Nya.

• Ibnu Asyur berkata: “Fokus perhatian seruan ini adalah menyatukan kebaikan dunia dan akhirat. Karena jika mereka menang atas musuh, maka kehidupan mereka akan baik, agama mereka akan muncul, mereka akan aman dari fitnah, dan orang-orang akan berbondong-bondong masuk Islam” [At-Tahrir wa At-Tanwir (3/142)]

unduh Tafsir Al-Qur'an Tematik

Shalawat dan salam semoga Allah limpahkan kepada Nabi kita Muhammad ﷺ beserta keluarga dan para sahabatnya.

Bagikan artikel ini teman, keluarga dan orang tersayang, in sya Allah pahala bagimu, dan tulis komentar kamu.

Artikel terkait

2024/03/28
526

Mengambil berkah dari surat Al-Baqarah

Ini adalah penjelasan yang bagus tentang keagungan Al-Qur'an....Baca selengkapnya

ellipse
loading

Dengan aplikasi Al-Mosaly, Ketahui masjid terdekat, di mana pun Anda berada, dengan sangat akurat.

Unduh sekarang

Pemrograman Madar © 2022 Semua hak dilindungi undang-undang bagi pemrograman Madar