Artikel Almosaly >> Keimanan

Begini Kondisi orang beriman setelah Ramadhan

Begini Kondisi orang beriman setelah Ramadhan
2024/04/16
469

Di sinilah Ramadhan telah berlalu, ia datang kepada kita sebagai tamu yang dermawan, siang dan malamnya telah berlalu. Apakah Allah Ta’ala mengampuni segala dosa dan keburukan kita? Apakah Allah Ta’ala telah melepaskan catatan kita dari api Neraka? Sudahkah kita mengambil manfaat dari dibukanya pintu Surga di bulan Ramadhan, sehingga hati kita melekat padanya dan kita mengambil sarana untuk menggapai dan memasukinya? dengan giat dalam ibadah dan bersaing dalam mendekatkan diri kepada Allah, apakah kita termasuk orang-orang yang salat untuk masuk Surga melalui pintu salat? Atau salah seorang yang berpuasa masuk Surga melalui pintu Ar-Rayyan? Atau salah satu dari mereka yang ahli sedekah dan zakat? Atau apakah kita berpaling dari semua pintu yang terbuka ini seolah-olah itu tidak ada hubungannya dengan kita dan mulai menyerbu hawa nafsu dan dosa yang membawa ke Neraka?, naudzubillah... Apakah diri ini sama saja kondisinya saat memasuki Ramadhan dengan saat meninggalkan Ramadhan?

Seorang muslim adalah hamba Allah pada setiap waktu dan keadaan. Ibadahnya kepada Allah Ta’ala berputar, tidak ada bulan atau musim yang kosong dari beribadah kepada Allah yang dengannya ia mendekatkan diri kepada-Nya. Dan orang yang berbahagia adalah orang yang memanfaatkan musim bulan, hari dan jam, melaluinya mendekatkan diri kepada Tuhannya dengan tugas ketaatan yang terkandung di dalamnya.

Bulan Syawal disambut oleh umat Islam dengan Zakat Fitrah yang menyucikan orang yang berpuasa dari omong kosong dan kata-kata kotor, serta mensyukuri nikmat Allah dengan menuntaskan puasa bulan Ramadhan dan melaksanakan salat.

Hari Idul Fitri adalah hari yang penuh kegembiraan dan kebahagiaan, karena orang yang berpuasa pada hari Idul Fitri akan kembali dengan ampunan bagi mereka! Mereka telah memperoleh pahala puasa dan shalat, dan siapa yang melewatkan ampunan, maka ia tidak mendapat hari raya, malah dia diusir jauh-jauh!

Hendaklah bagi orang yang berpuasa Ramadhan sebagaimana diperintahkan Allah Ta’ala kepadanya:

1 – Memohon ampun kepada Allah Ta’ala atas kekurangannya dalam menaati-Nya. 

عَنْ عَائِشَةَ أَنَّهَا قَالَتْ: قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللهِ!: {وَالَّذِينَ يُؤْتُونَ مَا آتَوْا وَقُلُوبُهُمْ وَجِلَةٌ} [المؤمنون: 60] أَهُوَ الَّذِي يَزْنِي وَيَسْرِقُ وَيَشْرَبُ الْخَمْرَ؟ قَالَ: "لَا يَا بِنْتَ أَبِي بَكْرٍ -أَوْ: يَا بِنْتَ الصِّدِّيقِ- وَلَكِنَّهُ الرَّجُلُ يَصُومُ، وَيَتَصَدَّقُ، ويُصَلِّي، وَهُوَ يَخَافُ أَنْ لَا يُتَقَبَّلَ مِنْهُ" (حسن لغيره) رواه الترمذي (3175) وابن ماجه (4198) الصحيحة: 162.

Dari Aisyah dia berkata: "Saya bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah firman Allah: '(Dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan, dengan hati yang takut…) ' (Al Mukminuun: 60), ditujukan kepada orang-orang berzina, mencuri dan minum minuman keras saja?" Beliau menjawab: "Tidak wahai puteri Abu Bakar -atau wahai puteri As Shiddiq-, tetapi (ayat tersebut) ditujukan kepada seseorang yang berpuasa, bersedekah dan shalat, sedangkan ia takut jika amalannya tidak di terima." (Hasan li ghairihi) HR. At-Tirmidzi: 3)

Amal tersebut bukannya tanpa kekurangan, Nabi Muhammad biasa memohon ampun kepada Allah setelah mengerjakan amalan terbaik (sholat), maka beliau berkata setelah salam: Astaghfirullah (Aku mohon ampun kepada Allah) sebanyak 3 kali, dan setelah melanjutkan haji, Allah memerintahkan hamba-hamba-Nya untuk memohon ampun, Allah Ta’ala berfirman: 

(فَإِذَا أَفَضْتُمْ مِنْ عَرَفَاتٍ فَاذْكُرُوا اللَّهَ عِنْدَ الْمَشْعَرِ الْحَرَامِ وَاذْكُرُوهُ كَمَا هَدَاكُمْ وَإِنْ كُنْتُمْ مِنْ قَبْلِهِ لَمِنَ الضَّالِّينَ [البقرة: 198]

(Apabila kamu bertolak dari Arafah, berzikirlah kepada Allah di Masyarilharam. Berzikirlah kepada-Nya karena Dia telah memberi petunjuk kepadamu meskipun sebelumnya kamu benar-benar termasuk orang-orang yang sesat.) [Al-Baqarah: 198]

Nabi Muhammad memerintahkan Aisyah untuk berdoa meminta ampun kepada Allah saat Lailatul Qadr. Oleh karena itu, Rasulullah mengajarkan kepada kita untuk memohon ampun setelah ibadah, seperti halnya orang yang berdosa meminta ampun atas dosanya, maka jika demikian keadaan orang-orang yang berbuat baik dalam ibadahnya bagaimana kondisi orang berdosa seperti kita?!

2- Bertekad untuk tidak mengulangi dosa yang dilakukan sebelum Ramadhan. 

Ibnu Rajab berkata: “Meminta ampun lebih bermanfaat dibandingkan dengan taubat, yaitu menguraikan simpul kegigihan setelah sebulan dan kembali lagi, siapa memohon ampun dengan lidahnya, sedang hatinya terpaku pada dosa, dan tekadnya kembali berbuat dosa setelah sebulan dan kembali lagi, maka puasanya akan tertolak, dan pintu penerimaan baginya tertutup.“ (Lataif Al-Ma'rif, hal. 378)

3 - Bersyukur kepada Allah Ta’ala yang telah memberinya taufiq dalam puasa Ramadhan, membantu melakukannya, dan mengampuni dosa-dosanya. 

Allah memerintahkan hamba-hamba-Nya untuk melakukan hal ini, dengan firman-Nya:

(وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ) [البقرة:185]

“Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu agar kamu bersyukur.” [Al-Baqarah: 185] 

وقد كان النبي صلى الله عليه وسلم يقومُ من الليل حتى تتورَّمَ قدماهُ، فيُقال له: أتفعل هذا وقد غفر الله لك ما تقدم من ذنبك وما تأخر؟ فيقول: (أفلا أكون عبدًا شكورًا). [رواه البخاري (1130)، ومسلم (2819)]

"Ketika Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bangun untuk mendirikan shalat (malam) hingga tampak bengkak pada kaki atau betis, Beliau ditanya tentangnya. Maka Beliau menjawab: "Apakah memang tidak sepatutnya aku menjadi hamba yang bersyukur?" HR. Al-Bukhari (1130) dan Muslim (2819)

Setiap nikmat Allah Ta’ala yang diberikan kepada seorang hamba dalam agama atau dunianya, ia perlu bersyukur kepada Allah atas hal tersebut.

4. Hendaknya menjaga amalan yang biasa dilakukannya untuk mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala selama bulan Ramadhan, maka hendaknya menjaga bacaan Al-Qur'annya di bulan Ramadhan, menjaga shalat berjamaah, dan berakhlak mulia, serta berpuasa, zikir, sedekah, dan jenis-jenis amal shaleh lainnya. 

Aisyah radhiyallahu 'anha ditanya:

كَيْفَ كَانَ عَمَلُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هَلْ كَانَ يَخُصُّ شَيْئًا مِنْ الْأَيَّامِ قَالَتْ لَا كَانَ كُلُّ عَمَلِهِ دِيمَةً [رواه البخاري (1987)، ومسلم (783)]

"Bagaimanakah amalan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam? Apakah beliau pernah mengkhususkan suatu hari tertentu?" Aisyah menjawab; "Tidak, setiap amalan beliau selalu di kerjakan secara rutin. (HR. Al-Bukhari: 1987) dan Muslim: 783) 

Orang yang mencintai tidak akan pernah bosan mendekatkan diri kepada Tuhannya melalui ibadah sunnah, hanya berharap pada kedekatan dan keridhaan-Nya. Setiap saat dia mengabaikan mengingat Allah, maka dia rugi pada hari kiamat.

Betapa menyesalnya dia atas waktu yang terbuang sia-sia tanpa menaati-Nya! menyesal waktu telah berlalu tanpa beribadah kepada-Nya!!

5 - Puasa 6 hari di bulan Syawal 

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

“Siapa yang berpuasa Ramadhan, kemudian dilanjutkan dengan 6 hari di bulan Syawal, maka seperti pahala berpuasa setahun” (HR. Muslim: 1164)

Melanjutkan puasa setelah Ramadhan merupakan tanda diterimanya puasa. Puasa ini kedudukannya seperti shalat sunnah rawatib yang dilakukan sebelum dan sesudah shalat wajib, sehingga menutupi segala kekurangan atau cacat dalam shalat wajib. Puasa ini juga merupakan wujud rasa syukur kepada Allah Ta’ala yang diperintahkan-Nya untuk kita kerjakan setelah ketaatan.

Siapa yang harus mengqadha puasa Ramadhan, maka hendaklah dia mulai mengqadhanya terlebih dahulu di bulan Syawal. Lebih cepat melunasi tanggung jawabnya, dan lebih utama daripada puasa sunnah 6 hari di bulan Syawal.

Kita memohon agar Allah Ta’ala memberi taufiq kepada kita menuju ketaatan dan ibadah yang baik kepada-Nya, serta menerima kita di antara hamba-hamba-Nya yang shaleh.

Bagikan artikel ini kepada teman, rekan dan orang tersayang, semoga kebaikanmu berlipat ganda.

 

Artikel terkait

ellipse
loading

Dengan aplikasi Al-Mosaly, Ketahui masjid terdekat, di mana pun Anda berada, dengan sangat akurat.

Unduh sekarang

Pemrograman Madar © 2022 Semua hak dilindungi undang-undang bagi pemrograman Madar