Artikel Almosaly >> Oase Zikir

Istighfar, Makna dan Keutamaannya

Istighfar, Makna dan Keutamaannya
2024/12/19
524

🔹 Definisi Istighfar
Istighfar adalah memohon ampun kepada Allah Ta’ala atas dosa-dosa, agar Allah menutupi kesalahan tersebut, tidak menghukumnya, dan tidak membuka aibnya.

🔹 Keutamaan Istighfar
Istighfar merupakan salah satu bentuk ibadah yang mulia dan pendekatan diri yang agung kepada Allah. Istighfar bisa dilakukan untuk diri sendiri maupun untuk orang lain, seperti memohonkan ampunan untuk kedua orang tua, anak keturunan, saudara-saudara seiman, dan seluruh kaum muslimin, baik yang masih hidup maupun yang telah wafat.

🔹Cukuplah untuk menunjukkan keagungan istighfar adalah keistiqomahan para nabi dalam melakukannya, mengajak kaumnya untuk beristighfar, dan pujian Allah Ta'ala kepada ahlinya. Karena para nabi adalah orang yang paling mengenal Allah, mereka adalah orang yang paling takut dan kembali kepada-Nya, dan paling berpegang teguh pada istighfar. Demikian pula para ulama setelah para nabi dalam hal memiliki rasa takut dan kembali kepada Allah. Oleh karena itu, kita mendapati para ulama mendorong orang-orang untuk menjaga istighfar, karena mereka mengetahui keselamatan, penghapusan dosa, dan kemudahan urusan yang ada di dalamnya.

 

🔹Keistiqomahan Nabi ﷺ dalam beristighfar.

 

Di antara hal yang menunjukkan keutamaan, banyaknya kebaikan, dan keberkahan istighfar adalah keistiqomahan Nabi ﷺ dalam melakukannya. Rasulullah ﷺ tidak melakukan kecuali amalan yang paling utama, terlebih lagi dengan keistiqomahan yang sempurna dalam melakukannya. Telah terbukti bahwa Nabi ﷺ senantiasa beristighfar, hingga menjadi ciri khas beliau.

 

Dari Al-Agharr Al-Muzani, ia berkata, Rasulullah ﷺ bersabda: 

«إِنَّهُ لَيُغَانُ عَلَى قَلْبِي، وَإِنِّي لَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ فِي كُلِّ يَوْمٍ مِائَةَ مَرَّةٍ»
[صحيح مسلم (٢٧٠٢)

"Sesungguhnya hatiku sering tertutup, dan aku beristighfar kepada Allah seratus kali dalam sehari." (Sahih Muslim: 2702)

 

Abu Hurairah berkata, "Aku mendengar Rasulullah ﷺ bersabda: 

«وَاللهِ إِنِّي لَأَسْتَغْفِرُ اللهَ وَأَتُوبُ فِي الْيَوْمِ أَكْثَرَ مِنْ ‌سَبْعِينَ ‌مَرَّةً.». [صحيح البخاري (6307)

"Demi Allah, sesungguhnya aku beristighfar kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya lebih dari tujuh puluh kali dalam sehari." (Sahih Bukhari: 6307)

 

Dari Ibnu Umar, ia berkata:

«إِنْ كُنَّا لَنَعُدُّ لِرَسُولِ اللهِ ﷺ فِي الْمَجْلِسِ الْوَاحِدِ مِائَةَ مَرَّةٍ: رَبِّ اغْفِرْ لِي ‌وَتُبْ ‌عَلَيَّ ‌إِنَّكَ ‌أَنْتَ ‌التَّوَّابُ الرَّحِيمُ».. [سنن أبي داود (1516)، وعند الترمذي (3733) وابن ماجه (3814) بلفظ" التواب الغفور] 

"Sesungguhnya kami pernah menghitung Rasulullah ﷺ dalam satu majelis mengucapkan seratus kali: 'Ya Rabbku, ampunilah aku dan terimalah taubatku, sesungguhnya Engkau Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.'" (Sunan Abi Dawud (1516), At-Tirmidzi (3733), dan Ibnu Majah (3814) dengan lafal "At-Tawwab Al-Ghafur")

 

🔹Istighfar adalah syiar semua nabi.

 

Tidak ada seorang nabi pun kecuali ia beristighfar dan mengajak umatnya untuk beristighfar. Allah Ta'ala berfirman dalam kisah Adam dan Hawa ketika mereka berdua beristighfar kepada Allah: 

رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ " [الأعراف: 23]

"Ya Tuhan kami, kami telah menzalimi diri kami sendiri dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi." (Al-A'raf: 23)

 

Allah Ta'ala berfirman dalam kisah Musa: 

قَالَ رَبِّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي فَاغْفِرْ لِي فَغَفَرَ لَهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ [القصص: 16]

"Musa berkata: 'Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menzalimi diriku sendiri karena itu ampunilah aku.' Maka Allah mengampuninya, sesungguhnya Allah Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (Al-Qasas: 16)

 

Allah Ta'ala berfirman tentang Daud: 

وَظَـنَّ دَاوُودُ أَنَّمَا فَتَنَّاهُ فَاسْتَغْفَرَ رَبَّهُ وَخَرَّ رَاكِعًا وَأَنَابَ [ص: 24]

"Dan Daud mengetahui bahwa Kami telah mengujinya, maka ia meminta ampun kepada Tuhannya lalu menyungkur sujud dan bertaubat." (Shaad: 24)

 

Allah Ta'ala berfirman dalam kisah Nuh ketika ia menasihati kaumnya: 

اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا * يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا [نوح: 10، 11]

"Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, -sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun-, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat." (Nuh: 10-11)

 

Allah Ta'ala berfirman dalam kisah Hud ketika ia menasihati kaumnya: 

اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا، [هود: 52]

"Mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu bertaubatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu." (Hud: 52)

 

Allah Ta'ala berfirman dalam kisah Syu'aib: 

وَاسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ إِنَّ رَبِّي رَحِيمٌ وَدُودٌ [هود: 90]

"Dan mohonlah ampun kepada Tuhanmu, lalu bertaubatlah kepada-Nya. Sesungguhnya Tuhanku Maha Penyayang lagi Maha Pengasih." (Hud: 90)

 

🔹Qatadah berkata, 

"Sesungguhnya Al-Qur'an ini menunjukkan kepadamu penyakitmu dan obatnya. Adapun penyakitmu adalah dosa-dosa, dan adapun obatmu adalah istighfar."

 

🔹Riyah Al-Qaisy berkata, 

"Aku memiliki lebih dari empat puluh dosa, aku telah beristighfar untuk setiap dosa seratus ribu kali."

 

🔹Al-Hasan berkata, 

"Janganlah kalian bosan beristighfar."

 

🔹Bakr Al-Muzani berkata, 

"Amalan Bani Adam diangkat, jika diangkat lembaran yang di dalamnya terdapat istighfar, maka ia diangkat dalam keadaan putih. Dan jika diangkat lembaran yang tidak ada istighfar di dalamnya, maka ia diangkat dalam keadaan hitam."

 

🔹Al-Hasan berkata, 

"(Perbanyaklah istighfar di rumah-rumah kalian, di meja makan kalian, di jalan-jalan kalian, di pasar-pasar kalian, di majelis-majelis kalian di mana pun kalian berada, karena kalian tidak tahu kapan ampunan akan turun)."

 

🔹Sebagian Salaf berkata kepada anaknya sebagai nasihat, "Wahai anakku, biasakanlah lisanmu mengucapkan: 'Ya Allah, ampunilah aku,' karena Allah memiliki waktu-waktu di mana Dia tidak menolak orang yang meminta."

 

🔹Umar bin Abdul Aziz pernah dilihat dalam mimpi, lalu ditanyakan kepadanya, "Apa yang engkau dapati paling utama?" Ia menjawab, "Istighfar."

 

🔹Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata, 

"Jika seseorang bersungguh-sungguh, meminta pertolongan kepada Allah Ta'ala, senantiasa beristighfar dan bersungguh-sungguh, niscaya Allah akan memberinya karunia dari-Nya yang tidak pernah terlintas dalam pikiran. Jika ia melihat bahwa dadanya tidak lapang dan ia tidak mendapatkan manisnya iman dan cahaya hidayah, maka hendaklah ia memperbanyak taubat dan istighfar dan hendaklah ia senantiasa bersungguh-sungguh semampunya." (Al-Fatawa Al-Kubra (3/99)

Alhamdulillahi Rabbil ‘alamin, Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi kita Muhammad ﷺ, keluarganya, dan para sahabatnya.

Bagikan artikel ini kepada orang yang kamu cintai dan bimbing mereka kepada kebaikan semoga kamu mendapatkan pahala, dan tulis komentar Kamu.🌹

Mencari

Paling banyak terjual

Artikel terkait

2024/05/23
814

Hal yang paling utama diucapkan oleh lisanmu

Inilah ucapan yang menggerakkan Surga bahkan Allah mendoakanmu. Simak selengkapnya...

2024/11/10
782

Doa Sayyidul Istighfar

Inilah hakikat Sayyidul Istighfar. Simak disini

2024/12/15
825

Pesan Nabi Ibrahim alaihissalam kepada Umat Islam

Ini Pesan Nabi Ibrahim kepada kita. Simak disini

ellipse
loading

Dengan aplikasi Al-Mosaly, Ketahui masjid terdekat, di mana pun Anda berada, dengan sangat akurat.

Unduh sekarang

Pemrograman Madar © 2022 Semua hak dilindungi undang-undang bagi pemrograman Madar

Powered by Madar Software